Lihat ke Halaman Asli

Rintar Sipahutar

TERVERIFIKASI

Guru Matematika

Tidak Hanya PKS, Demokrat dan Wali Kota Jakarta Pusat Juga Risih dengan Blusukan Risma

Diperbarui: 6 Januari 2021   17:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mensos Tri Rismaharini menemui gelandangan dan tuna wisma/dok. Beritasatu.com

Jika sebelumnya Ketua DPP PKS Bukhori Yusuf menyebut bahwa blusukan Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma adalah sebagai pencitraan untuk mengincar Pilgub DKI 2021, politisi Demokrat Mujiyono dan Wali Kota Jakarta Pusat juga memberikan pendapat mirip.

Mujiyono yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi A DPRD DKI menyebut Risma lebay dan norak. Menurutnya blusukan Risma dikemas berlebihan sehingga tidak elok dipandang mata.

"Jangan lebay aja, dikemas berlebihan, norak jadinya. Yang dilakukan Bu Risma termasuk kategori berlebihan," ujar Mujiyono (Kompas, 5/1/2021).

Mujiyono kurang setuju jika Risma hanya blusukan di daerah steril saja seperti di kawasan Sudirman dan Thamrin tetapi Mujiyono menyarankan agar Risma harusnya juga blusukan ke daerah kumuh dan padat penduduk seperti Kali Angke yang banyak gelandangannya.

Tidak hanya Mujiyono, Pelaksana Harian Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi ternyata juga merasa terusik dengan cara kerja Risma. Irwandi tidak setuju jika seakan-akan masalah gelandangan atau tunawisma hanya ada di Jakarta, tapi juga di seluruh kota besar di Indonesia.

Sebagai pelaksana harian, mungkin Irwandi tidak mau disebut seakan-akan tidak peduli dengan permasalahan sosial di wilayah Jakarta Pusat terutama dalam hal mengatasi masalah gelandangan dan tuna wisma.

"Saya bukan membela diri. Permasalahan tunawisma itu bukan di Jakarta saja. Ke Surabaya deh, di Medan, di Bandung. Ada enggak kota besar yang enggak ada manusia gerobak?" kata Irwandi (Kompas, 5/1/2021)

Tetapi Irwandi mengatakan bahwa dirinya siap berkaloborasi dengan Kemensos jika diajak. Irwandi menyebut bahwa pihak Pemkot telah berkali-kali menertibkan tuna wisma di wilayahnya dengan menwarkan tinggal di rumah susun tetapi tetap saja mereka kembali ke jalanan.

***

Yang aneh adalah mengapa Bukhori dan Mujiyono yang merupakan representasi dari PKS dan Demokrat merasa terganggu dengan blusukan Risma? Dan mengapa pula Irwandi sebagai pejabat pemerintah juga merasa tidak nyaman? Bukankah mereka harusnya mendukung dan ikut berkaloborasi?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline