Lihat ke Halaman Asli

Rintar Sipahutar

TERVERIFIKASI

Guru Matematika

Fahri Hamzah Ingin Membantu Jokowi?

Diperbarui: 1 Februari 2019   17:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Dokumentasi : Surya.co.id)

"Pak Prabowo mendorong para ketua partai politik pendukungnya untuk menemui Jokowi. Saya sebenarnya ingin membantu Pak Jokowi, namun tidak pernah kesampaian karena ada pihak yang menghalangi," (Fahri Hamzah)

Dikutip dari Surya.co.id (30/1), ternyata sejak lama Fahri Hamzah ingin membantu Presiden Jokowi. Bahkan, keinginan itu seyogianya dilakukan sejak Pilpres 2014 selesai. Tetapi menurut Fahri "niat baiknya" tersebut tak pernah kesampaian karena ada pihak yang menghalangi.

"Sadar atau tidak, Pak Jokowi telah dilucuti oleh orang-orang di sekitarnya, yang menurut pandangan saya bergerak sendiri-sendiri tanpa koordinasi," ujar Fahri kepada Tribun Network, Selasa (28/1). 

Hal itu mungkin dikatakannya sebagai bentuk keinginanannya menyelamatkan Jokowi dari "orang-orang tak terkontrol". Mungkin agar Jokowi bersih dari "orang-orang jahat" menurut kacamata Fahri.

Kira-kira apa maksud Fahri baru sekarang mengungkapkan "keinginan terpendam"nya itu secara blak-blakan?

Tentu saja karena Fahri sekarang sudah berada di"akhir" masa kejayaannya. Dia sudah berada di "ujung tanduk" perpolitikan. Seperti diketahui, tak lama lagi jabatan Fahri sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPRRI) Bidang Kesejahteraan Rakyat, mau tidak mau harus ditinggalkan.

Selain itu dapat dipastikan bahwa Fahri tidak akan menjabat lagi sebagai anggota DPRRI pada periode berikutnya karena dia tidak terdaftar sebagai caleg dari partai politik manapun.

Demikian juga dalam susunan pengurus dan anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga, nama Fahri pun tidak ada. Artinya, seandainya Prabowo-Sandi berhasil memenangkan Pilpres 2019, sepertinya sulit bagi Fahri untuk mendapatkan posisi yang strategis pada masa itu.

Lalu bagaimana nasib Fahri selanjutnya? Apakah dia akan menghilang dari peredaran seperti mantan Ketua DPRRI masa SBY, Marzuki Alie?

Hampir-hampir mirip. Seperti diketahui setelah lengser dari jabatan Ketua DPRRI, pada periode berikutnya Marzuki Alie tidak menjabat lagi di Senayang karena pada pileg 2014 dia tidak mempunyai cukup "tiket". Sementara SBY pun yang sudah menjabat 2 periode dan harus digantikan Jokowi. 

Dan setelah itu suara Marzuki Alie pun nyaris tak terdengar. Media enggan mewawancarainya. "Tak laku dan tak memiliki nilai jual," mungkin demikian pendapat para kuli tinta.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline