Lihat ke Halaman Asli

Rintar Sipahutar

TERVERIFIKASI

Guru Matematika

Pasangan Manakah yang Memenangkan Debat Perdana Tadi malam?

Diperbarui: 17 Februari 2019   20:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Dok : Tirto.id)

Jika pertanyaan di atas ditanyakan kepada nitizen yang "maha benar" dengan segala pendapatnya maka akan timbul perdebatan yang jauh lebih sengit dari debat capres itu sendiri. Hal itu disebabkan karena nitizen melihat debat tersebut dengan kacamata subjektif dan bukan dengan "akal sehat" yang jernih.

Dan ingat...!

Jika Anda sudah terlanjur mencintai seseorang atau sekelompok orang dengan "terlalu", maka apa saja yang dikatakan atau yang dilakukannya akan "selalu benar". Yang salah akan menjadi benar dan yang benar akan menjadi "super benar".

Demikian juga sebaliknya, ketika Anda sudah terlanjur membenci seseorang atau sekelompok orang dengan "terlalu", maka apa saja yang dikatakan atau dilakukannya akan "selalu salah". Yang benar menjadi salah sedangkan yang salah akan menjadi "super salah".

Itulah mengapa perdebatan antara Nitizen dari dua kubu yang berbeda di media sosial yang awalnya dimulai dengan adem-ayem, selalu diakhiri dengan saling mencaci-maki dan saling hujat-mengujat dengan segala argumen "konyolnya". Tak lain tak bukan karena perdebatan mereka didasarkan pada "akal tak sehat" atau dengan emosi yang "tak terkendali".

Setelah debat capres selesai tadi malam, seorang teman Facebook saya yang tidak saya sebutkan namanya, menulis status di lini masanya bahwa pada debat perdana kali ini Jokowi-Ma'aruf menang mutlak terhadap pasangan Prabowo-Sandi dengan skor 12-0.

Sementara teman Facebook saya yang lain menyebutkan bahwa debat kali ini dimenangkan oleh Prabowo-Sandi dengan skor telak tetapi tidak terlalu telak, 5-0.

Demikian juga teman-teman Facebook lainnya memberikan kemenangan kepada pasangan capres-cawapres yang didukungnya dengan skor yang berbeda-beda pula sesuai dengan tingkat kesukaannya terhadap kandidat yang didukungnya atau kebenciannya terhadap kandidat lainnya.

Mengapa hal demikian bisa terjadi? Sekali lagi jawabannya adalah karena mereka melihat atau menilai debat tersebut secara subjektif dan bukan dengan akal sehat yang jernih.

Itulah mengapa saya bisa memaklumi ketika melihat teman memberikan penilaian atau skor terhadap debat perdana tadi malam. Saya menjadi tahu, dari pendukung capres-cawapres mana dia berasal, sedalam apa cintanya terhadap kandidat yang didukungnya dan sejauh mana pula dia membenci kandidat sebelahnya.

Misalnya ketika teman Anda memberikan skor telak 12-0 untuk kemenangan Jokowi-Ma'aruf maka teman Anda tersebut jelas merupakan pendukung kandidat nomor urut 01. Tetapi sayangnya teman Anda tersebut tidak terlalu mencintai Jokowi-Ma'aruf karena teman Anda itu termasuk ke golongan "pecinta buta".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline