Lihat ke Halaman Asli

Rintar Sipahutar

TERVERIFIKASI

Guru Matematika

Setelah Penutupan Asian Games, Tensi Politik (Semoga Tidak) Kembali Tinggi

Diperbarui: 3 September 2018   08:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Merdeka.com)

Pesta Olahraga Asian Games yang digelar di dua kota di Indonesia: Jakarta-Palembang, yang dimulai sejak Sabtu 18 Agustus 2018 lalu sudah berakhir malam tadi, Minggu 2 September 2018, dengan closing ceremony yang sangat mengesankan dan sulit dilupakan. 

Acara penutupan turut dimeriahkan oleh artis mancanegara dari RRC, India, Korea Selatan dan tentu saja artis papan atas tuan rumah Indonesia tak ketinggalan ikut dalam acara penutupan perhelatan akbar yang entah kapan lagi akan diadakan di Indonesia setelah pertama kali 56 tahun yang silam dan yang tahun 2018 ini sebagai yang kedua.

Walaupun sempat diwarnai hujan lebat namun animo masyarakat tidak sedikitpun berkurang untuk menyaksikan acara penutupan tersebut. Terbukti dengan ludesnya tiket masuk dan banyak penonton yang harus rela menyaksikan acara di luar stadion melalui layar raksasa.

Harus diakui dan tanpa kita sadari, Asian Games telah mengalihkan perhatian kita sejenak dari keriuhan politik. Walaupun tidak sepenuhnya tetapi paling tidak pekan olahraga terbesar se-Asia ini telah berhasil menurunkan tensi politik secara drastis hingga ke titik "normal".

Pembatalan deklarasi #2019GantiPresiden di beberapa kota seperti Surabaya dan Pekanbaru karena dianggap mengganggu ketertiban umum dan mengakibatkan keresahan sosial, sepertinya tidak menjadi bahan perdebatan yang panjang di masyarakat karena mereka jauh lebih tertarik pada arena Asian Games.

Dan prestasi atlet kita kali terbilang sangat luar biasa dan sangat membanggakan, dan merupakan yang terbaik sepanjang sejarah keikutsertaan kita dalam Asian Games. Indonesia berhasil mencapai target 10 besar dengan finis di peringkat ke-4 setelah RRC, Jepang dan Korea Selatan. 

Dalam perolehan medali, pencapaian Indonesia juga jauh melampaui target yang ditetapkan Kemenpora. Yang tadinya hanya menargetkan 16 emas ternyata mampu mengumpulkan hingga 31 emas.

Hingga hari terakhir Indonesia berhasil mengoleksi total 98 medali, yang terdiri dari 31 emas, 24 perak dan 43 perunggu. Keseluruhan medali tersebut diperoleh dari 25 cabang olahraga. 

Empat cabang olahraga penghasil medali terbanyak didapatkan dari Pencak Silat 15 medali, Bulutangkis 8 medali dan Panjat Dinding serta Paralayang masing-masing 6 medali. Sedangkan Tenis Lapangan berhasil membuat kejutan setelah mempersembahkan 1 medali emas dari ganda campuran.

Secara keseluruhan penyelenggaran Asian Games kali ini terbilang sangat sukses mulai dari awal hingga akhir. Acara pembukaan yang sangat megah dan meriah menuai decak kagum dari masyarakat dunia internasional walaupun sempat menimbulkan sedikit pro dan kontra saat Jokowi naik moge ke GBK yang dianggap sebagai pencitraan dan pencurian start kampanye.

Demikian juga pada saat penyelenggaraan. Sangat terasa nasionalisme yang super kental diantara masyarakat Indonesia ketika menyaksikan atlet kita bertarung di arena. Ada sorak-sorai yang meriah dan semangat yang menyala, baik bagi mereka yang menyaksikan langsung di lapangan maupun yang menonton dirumah lewat layar televisi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline