Pertandingan kedua semua tim di setiap grup pada partai penyisihan sudah rampung. Dan dari 32 negara peserta Piala Dunia Rusia 2018, Grup G adalah grup yang paling subur dan menampilkan sepakbola menyerang dengan menghasilkan 20 gol dari 4 pertandingan dengan rata-rata 5 gol dalam setiap pertandingan. Tertinggi dari grup manapun.
Belgia dan Inggris adalah tim yang paling ganas, sama-sama telah memasukkan 8 gol ke gawang lawan dan masing-masing kemasukan 2 gol. Belgia menyarangkan 3 gol ke gawang Panama tanpa balas dan 5 gol untuk Tunisia dibalas 2. Sementara Inggris berhasil memasukkan 2 gol ke gawang Panama dibalas 1 dan berpesta 6 gol ke gawang Tunisia, hanya dibalas 1.
Tetapi dari semua peserta Piala Dunia kali ini, mungkin Anda sepakat dengan saya, Belgia adalah tim paling menarik untuk ditonton. Skuatnya yang kokoh di semua lini secara individu dan permainan kolektivitas yang sangat kompak dan rapi, membuat banyak penonton menjagokan Belgia akan keluar sebagai juara kali ini.
Hal tersebut bukan tanpa alasan. Sebutlah Romelu Lukaku yang haus gol di kotak pinalti lawan, akan mendapatkan asupan bola yang sangat manis dari Kevin De Bruyne. Sementara Eden Hazard sang jenderal lapangan akan menjelajahi semua pertahanan lawan dan siap mencetak gol dari sudut-sudut sempit.
Sementara Dries Mertens juga jangan dianggap remeh. Dia dapat mengecoh pemain belakang lawan kapan saja. Memberi assist atau bahkan mencetak gol. Di barisan belakang ada nama-nama besar: Toby, Boyata dan Vertonghen yang kemampuannya menjaga area pertahanan tidak perlu diragukan lagi. Ditengah ada Meunier, Witsel, Carrasco dan tentu saja nama yang tak asing lagi Kevin De Bruyne.
Di bangku cadangan juga Belgia memiliki pemain pengganti yang kemampuannya sama dengan pemain starting line-ups-nya. Nama-nama seperti: Vincent Kompany, Vermaelen, Fellaini, Januzaj, Mousa Dembele dan sederet nama lainnya adalah pemain kelas dunia yang kehebatannya sudah diakui klub dan liga tempat mereka bermain.
Jadi sangat tidak salah jika banyak yang mempresentasikan Belgia akan keluar sebagai juara tahun ini. Tetapi saya tidak sependapat. Selain memiliki skuat yang kokoh di semua lini, sebuah tim berhak menjadi Juara Piala Dunia hanya jika memiliki naluri dan mental juara.
Saya pikir Belgia belum memiliki kedua hal tersebut. Terbukti di Piala Eropa 2016, di pertandingan pertama penyisihan Grup E, Belgia harus takluk 0-2 dari tim bermental juara Italia. Dipertandingan berikutnya Belgia menggebuk Irlandia 3-0, lalu Swedia 1-0 dan digadang-gadang Belgia akan melaju hingga ke babak final. Tetapi sayang di perempatfinal Belgia harus menyerah 0-3 dari tim sekelas Wales yang tidak terhitung tidak terlalu kuat.
Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Jawabannya adalah karena Belgia belum atau tidak memiliki naluri dan mental juara. Padahal inilah salah satu hal yang paling menentukan selain skill individu maupun kekompakan tim. Seperti yang ditunjukkan Spanyol ketika menjadi Juara Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Sebelumnya Spanyol sudah menunjukkan mental juaranya ketika menumbangkan juara Piala Dunia waktu itu masih 3 kali, Jerman di Piala Eropa 2012.
Belgia memang hebat, tetapi Anda belum waktunya juara. Naluri dan mental Anda belum siap untuk itu.
Tonton terus Piala Dunia Rusia 2018 dan ingat: "jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda" dan "jangan katakan Anda 'penggila' Piala Dunia Rusia 2018 sebelum menyimak ulasan lengkap dan akurat berupa analisis dan prediksi dari para "pakar" penulis kolom bola di blogKompasiana, di sini.