Masih ingatkah Anda tentang Panama papers, dokumen yang bocor pada tahun 2016 lalu dan menggegerkan dunia?
Panama papers berisi 11,5 juta dokumen rahasia yang dibuat oleh penyedia jasa perusahaan asal Panama, Mossack Fonseca. Dokumen ini berisi informasi rinci mengenai lebih dari 214.000 perusahaan luar negeri, termasuk identitas pemegang saham dan direkturnya
Tentang " Mossack Fonseca" dan Panama Papers, inilah kisah rekaan yang sama sekali tidak dapat dipercaya. Bukan sulap, bukan sihir, bukan pula hoaks. Ini hanya guyonan belaka.
"Mossack" adalah nama beladiri/pencak silat asli suku Batak Toba. Dalam suku Batak Simalungun dikenal "Mandihar". Pencak silat ini sudah hampir punah karena tidak dilestarikan. "Marmossak" berarti bersilat, termasuk bersilat lidah, hehehe...
Oppung saya dulu menguasai "jurus babiat" (juru harimau), "jurus balik haporas" (jurus sejenis ikan kecil berbalik) dan sebagainya, tapi itu semua hanya "katanya", saya tak pernah diajari satu juruspun karena sebelum saya lahir oppung saya sudah keburu meninggal.
Tentang "Fonseca" yang pandai mar"Mossack" dalam bidang hukum (Lawyer), pergi merantau mengadu nasib dari Toba ke Jakarta. Rupanya di Jakarta "Fonseca" kalah jurus dengan "Poltak si Raja Minyak" dan "Pemilik Rantai Kapal" yang juga orang Toba.
Dengan motto supir Medan "sesama bus kota dilarang saling mendahului" akhirnya dengan berat hati pergilah Fonseca merantau ke PANAMA. Disana dia mendirikan Firma Hukum kecil yang disebut "Mossack Fonseca", dengan harapan para penggelap pajak akan berkumpul disana dan kemudian diajari mar"Mossack", lalu jurus-jurusnya pun di bukukan dalam kitab "Panama Papers"
Ternyata setelah muridnya banyak, kitab ini "bocor" atau "dibocorkan" ke publik yang membuat dunia heboh, mulai dari pejabat negara, penguasa, pengusaha, atlet, dsb. Bahkan di Indonesia diperkirakan muridnya mencapai 800 orang.
Tentang Fonseca yang suka makan "BPK" di jalan Simpang Pos Medan, ternyata tidak ada hubungannya dengan lembaga yang ada di Jakarta. Dan jika ada kesamaan nama yang ada di kitab Panama Papers, itu semua hanya kebetulan belaka.
Cerita ini 100 persen tidak dapat dipercaya, ini hanya Antara Aku dan Fonseca yang sama sekali tidak saling mengenal dan tidak pernah bertemu.
(RS)