Lihat ke Halaman Asli

Rintar Sipahutar

TERVERIFIKASI

Guru Matematika

Oposisi dan Komoditas Rakyat Miskin

Diperbarui: 6 Mei 2018   00:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(eramuslim.com)

Parlemen dalam sebuah negara biasanya terbagi ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama adalah Partai Politik atau Gabungan Partai Politik pemenang Pemilu/Pilpres.

Partai Politik atau Gabungan Partai Politik ini biasanya disebut sebagai partai pendukung pemerintah karena ikut mengambil bagian dalam pemerintahan dan mendukung sepenuhnya kebijakan pemerintah.

Sedangkan kelompok kedua adalah kelompok oposisi, yaitu Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang kalah dalam Pemilu/Pilpres. Oposisi tidak mengambil bagian dalam pemerintahan dan selalu bersifat menolak atau bertentangan dengan kebijakan pemerintah.

Jika kebijakan yang dikelurkan pemerintah melenceng atau memberatkan rakyat maka disinilah kehadiran partai oposisi dianggap sangat penting sebagai penentang atau pengontrol.

Sebenarnya tidak semua kebijakan pemerintah "tidak baik". Tetapi ada program atau janji-janji politik semasa kampanye yang tidak atau belum ditepati atau tidak sesuai dengan skala prioritas. Disinilah partai oposisi berperan sebagai pengontrol.

Partai oposisi yang murni harus berpihak kepada kemajuan bangsa dan negara termasuk kemakmuran rakyatnya. Partai oposisi yang murni harus mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan partai.

Partai oposisi tidak selamanya harus selalu menentang kebijakan pemerintah. Kebijakan yang bagus harus di dukung dan keberhasilan yang sudah diraih harus diakui tetapi yang belum tercapai harus terus dikritik.

Partai oposisi bukan partai antagonis yang selalu mengkritik semua kebijakan pemerintah seakan-akan tidak ada benarnya satu pun. Partai yang demikian bukan partai oposisi tetapi partai antagonis atau partai pelawan.

Partai oposisi yang murni membangun kekuatan dengan memberikan perhatian serius dan tindakan yang nyata kepada masyarakat untuk membuktikan diri bahwa mereka lebih bagus dari partai pendukung pemerintah agar pada pemilu/pilpres berikutnya mereka dipilih mayoritas dan menjadi partai pemenang.

Tetapi partai oposisi pemalas adalah partai yang tidak mau berbuat atau memperhatikan nasib rakyat. Kerjanya hanya mencari-cari kesalahan pemerintah dan terus-menerus mengkritik tanpa memberikan solusi dan berbuat sesuatu.

Partai oposisi yang busuk adalah partai oposisi yang hanya menginginkan kegagalan pemerintah sehingga rakyat menderita dan sengsara untuk membuktikan kepada rakyat bahwa rakyat telah salah pilih.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline