Lihat ke Halaman Asli

Rintar Sipahutar

TERVERIFIKASI

Guru Matematika

Subjektivitas dan Objektivitas (Bagian 3)

Diperbarui: 24 April 2018   23:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi : bungkus.net

Sebuah kata bisa bermakna jamak.

Ada homonim, yaitu lafal atau ejaannya sama tetapi maknanya berbeda. 

Homofon, yaitu lafal atau bunyinya sama, namun memiliki tulisan dan arti yang berbeda. 

Ada juga homograf, yaitu tulisannya sama namun lafal/bunyi serta artinya berbeda.

Dan yang terakhir ada polisemi, yaitu kata-kata yang memiliki makna atau arti lebih dari satu karena adanya banyak komponen konsep dalam pemaknaan kata tersebut.

Tetapi saya lebih tertarik membahas tentang kata-kata yang sama tetapi jika diucapkan orang yang berbeda, artinya juga menjadi berbeda.

Kata-kata makian bisa bermakna puisi yang indah jika diucapkan oleh seseorang yang Anda sukai.

Sedangkan puisi yang indah bisa bermakna penistaan jika dituliskan oleh seseorang yang Anda benci.

Dan kata-kata makian yang tadinya menurut Anda bermakna puisi bisa benar-benar menjadi makian jika Anda tidak lagi menyukai orang yang mengucapkannya.

Dan "puisi penistaan" yang sama bisa saja berubah menjadi mahakarya yang indah ketika Anda juga berubah menyukai penulisnya karena sesuatu hal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline