Pembicara yang baik itu adalah pendengar yang baik walaupun tidak semua pendengar yang baik itu dapat menjadi pembicara yang baik.
Penulis yang baik itu adalah pembaca yang baik walaupun tidak semua pembaca yang baik itu mau dan rajin menulis. Mungkin karena malas, hehehe...
Tetapi "tukang komen" yang rajin mengomentari tulisan hanya dengan membaca judulnyanya saja tanpa pernah membaca isi tulisan adalah pembaca yang buruk, pendengar yang buruk, pembicara yang buruk, penulis yang buruk dan pemalas yang "malang", hehehe...
Sebuah kejadian yang kurang enak pernah saya alami ketika membagikan sebuah "tautan" dengan judul dan ilustrasi yang retoris di grup yang cukup dinamis dan bertensi tinggi.
Dalam hitungan detik langsung dikomentari dengan antusias oleh beberapa "pelihat" dengan bahasa "prokem" yang bombastis, hehehe...
"Loh, kapan mereka membaca tulisannya? Secepat itukah?", pikirku. Hahahaha... luar biasa. Apakah mereka tukang terawang atau mempunyai cara membaca ala robotik?
Anehnya beberapa orang yang sependapat dengan tulisan saya justeru memaki saya dengan kata-kata: "goblok", "bodoh", "ndeso", "kucing kurap", dan segala macam, hahaha....
Untung saya mempunyai 2 jantung, ketika jantung yang satu hampir copot, cepat-cepat saya ganti dengan yang satu lagi lalu saya hadapi setiap komentator dengan arif dan bijaksana sambil mengkampanyekan "budaya membaca sebelum komentar" dan satu persatu mereka tumbang walaupun tidak semua, hahaha...
Pada tautan atau tulisan-tulisan lain diberita online atau media sosial juga sering saya temukan banyak komentar-komentar yang "tulalit" dengan bahasa "kebun binatang" bahkan mengarah ke sadisme padahal sebenarnya mereka sependapat dengan penulis.
Mengapa?
Karena mereka mempunyai budaya "komentar sebelum membaca", rajin kementar tetapi sangat malas membaca... GUABRAK...!!!