Lihat ke Halaman Asli

Rintar Sipahutar

TERVERIFIKASI

Guru Matematika

Angin

Diperbarui: 19 Januari 2021   22:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar : wallpaperSheet

Kelas kami tiba-tiba riuh. Semua murid dan guru mentertawakan saya. Saya dianggap aneh dan lucu. Pagi itu kelas kami sedang belajar IPA. Membahas tentang wujud zat yang terdapat di alam, yaitu: padat, cair dan gas.

Kami yang masih kelas 3 SD disuruh memberi contoh dari ke-3 wujud zat tersebut. Ketika saatnya tiba untuk memberi contoh benda yang berwujud gas, saya menjawab dengan penuh semangat: "angin!". Bu guru mengiyakan tanda setuju.

Bu guru kembali bertanya: "Siapa yang pernah melihat angin?". Saya langsung tunjuk tangan: "Saya, bu!". Semua orang melihat kearah saya. 

Guru mencoba meyakinkan jawaban saya: "Benar kamu pernah melihat angin?". "Benar, bu. Saya pernah melihat angin bahkan sering. Ketika angin bertiup, saya dapat merasakannya dan melihatnya dengan jelas. Warnanya putih, rasanya sejuk."

Semuanya tertawa mendengar jawaban saya. Dan bu gurupun masih bingung dan ikut tertawa. "Tidak mungkin, tidak mungkin. Manusia tidak dapat melihat angin. Kalau merasakan tentu bisa," kata bu guru.

Tapi saya terlalu yakin bahwa saya dapat melihat angin. Entah indra yang mana saya gunakan untuk melihatnya. Saya yakin tidak salah lihat, saya tidak hanya dapat merasakannya tetapi juga melihatnya dengan jelas.

Siang ini sebelum berangkat ke Pancur-Lingga Utara untuk menjalankan tugas mendidik anak muridku, anak saya Yehezkiel yang masih duduk di kelas 2 SD, berkata: " Pa, angin itu tak kelihatan ya? Tapi saya dapat melihat angin, warnanya putih," katanya dengan yakin.

Saya kaget dan menjawab: "Angin itu tidak berwarna. Angin itu bening-transparan dan tidak kelihatan. Kalau berwarna seperti: ping, merah, hijau dsb. itu bisa saja gas tertentu, itu bisa saja seperti kelihatan," kata saya melanjutkan.

Tetapi anak saya yakin bahwa dia dapat melihat angin. Bahkan dia baru saja melihat angin ketika sedang bermain di rumah temannya. Indra yang mana dia gunakan untuk melihatnya?

Sayapun teringat pengalaman kira-kira 31 tahun yang silam. Ketika itu saya terlalu yakin dapat melihat angin. Dan disaat saya mulai ragu dengan pengelihatan masa lalu saya, sekarang anak saya meyakinkan saya bahwa dia dapat melihat angin.

Ferry Budi Jasa 21, 07/05/2017

(Antara Senayang dan Pancur)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline