Lihat ke Halaman Asli

Rintar Sipahutar

TERVERIFIKASI

Guru Matematika

Kain Kabung

Diperbarui: 19 Januari 2021   22:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto : storagegoogleapis.com

Disini... di tempat ini,
25 tahun yang silam

Engkau menguburku hidup-hidup
Mimpiku Engkau berangus
Cita-citaku Engkau halau
Jalanku Engkau tutup
Dan aku mati berdiri
Lemas tak berkutik

Engkau melilitkan kain kabung ke leherku
Dan menaruh debu di kepalaku
Aku berduka

Orang-orang menontonku
Dengan sorot matanya yang tajam
dan menghujaniku dengan cibiran
Mereka menang, aku takluk

Mataku kering, suaraku parau
Aku meraung... meratap memohon belaskasihanMu

Mulutku terkatup tanpa suara, aku putus asa
Engkau berdiri jauh melihatku tanpa empati

Aku mati dan tak pernah hidup lagi
Aku berharap hanya kepada tunas-tunas ini
Jika kelak Engkau sudi
Mengiring mereka meraih mimpinya
Agar aku kembali hidup
Sekalipun sudah terlambat jauh (RS)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline