Lihat ke Halaman Asli

Review Kegagalan Pasar

Diperbarui: 24 Juni 2015   15:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Kegagalan Pasar

•    Pengertian Kegagalan Pasar
Kegagalan pasar terjadi ketika pasar gagal mengalokasikan sumber daya secara efisien. Pemerintah berperan dalam menciptakan dan mempengaruhi kegagalan pasar.

“When markets fail to achieve efficiency, government intervention in the economy can provide us net benefits by influencing resource allocation in ways that affect the kinds and quantities of goods and services available.” (Hyman, 1989:331)

Kegagalan pasar juga bisa diartikan sebagai suatu keadaan dimana pasar tidak memberikan respon atas suatu produk saat terjadi over supply maupun over demand. Harga tidak mampu membatasi permintaan dan tidak bisa meningkatkan penawaran sehingga tidak tercipta suatu pasar yang efisien.

•    Penyebab Kegagalan Pasar


  1. Eksternalitas


Eksternalitas adalah biaya ataupun keuntungan dari suatu transaksi yang tidak tercermin dalam sistem harga. Eksternalitas menunjukkan pengaruh dari transaksi pasar kepada pihak ketiga yang tidak terlibat sebagai penjual maupun pembeli dalam pasar. Eksternalitas dibagi menjadi dua, yaitu :
    Eksternalitas Positif
Eksternalitas positif atau keuntungan eksternal adalah suatu keuntungan yang diperoleh pihak lain sebagai dampak dari suatu sistem produksi maupun transaksi dalam pasar. Hyman, dalam bukunya Microeconomics (1989) menjelaskan hubungan antara eksternalitas positif dengan efisiensi pasar , “ when a positive externality exist, sale of a good or service in a competitive market reselts in less than the efficient output and a maeket price that is too high”
    Eksternalitas Negatif
Eksternalitas negatif  adalah kompensasi yang sifatnya merugikan pihak lain yang tidak terlibat dalam sistem produksi atau transaksi pasar.
Hyman, dalam bukunya Microeconomics (1989) menjelaskan hubungan antara eksternalitas positif dengan efisiensi pasar, “ when a negative externality exists, competitive market equilibrium results in more than the efficient output and a market price that falls short of the actual marginal social cost of the product”

2. Barang Publik

Barang Publik adalah suatu barang dimana setiap orang bisa menggunakan / memanfaatkannya secara bersama-sama, baik dengan membayar maupun tidak membayar. Jika satu pihak sudah menyediakan barang publik, maka pihak lain tidak perlu menyediakannya lagi.
Barang-barang publik bersifat inklusif, artinya siapa saja bisa memakainya, tanpa memandang perbedaan status, kelas, jenis kelamin, dan lain sebagainya. Baang publik juga bersifat non-rivalry atau tidak bersaing.
3.     Monopoli
Monopoli adalah suatu keadaan dimana dalam suatu pasar hanya ada satu penjual / produsen yang bisa menyediakan suatu barang. Sebagaimana dikatakan Sumarsono (2007: 243) tentang pasar monopoli bahwa “Tidak mempunyai barang pengganti (substitusi) yang sangat dekat. Dan di pasar ada rintangan bagi produsen lain untuk memasukinya (barriers to entry)
Namun dalam kenyataannya, monopoli murni seperti yang sudah dijelaskan diatas jarang terjadi. Monopoli yang sering terjadi adalah “Monopoly Power” . Monopoly Power adalah kemampuan produsen untuk mempengaruhi harga dengan cara menyediakan banyak atau sedikitnya barang kepada konsumen.
4.   Free Rider
Free rider adalah pihak-pihak yang mandapatkan keuntungan dari barang publik tanpa memberikan biaya / kontribusi. Padahal, barang publik akan tersedia jika ada biaya yang dikeluarkan masyarakat melalui pajak, retribusi maupun pungutan resmi lainnya.
Kasus Free rider  juga mempengaruhi efisiensi pasar. Sebagaimana dikatakan Hyman (1989:343) bahwa “ Of course, if everyone behaves this way, not a cent is provided to finance the cost of the goods. The free rider problem therefore prevents voluntary cost sharing from achieving the efficient output of a public good”
5.    Informasi Pasar yang Kurang Sempurna
Alasan lain yang mebuat suatu pasar menjadi tidak efisien adalah informasi tentang pasar maupun produk kepada konsumen yang kurang lengkap. Banyak konsumen yang kurang mengetahui dampak / resiko yang dapat diperoleh konsumen jika membeli / mengonsumsi suatu barang.
•    Campur Tangan Pemerintah
Muluk (2006) membagi peranan / fungsi pemerintah dalam menghadapi kegagalan pasar ada 3, yaitu fungsi alokasi, distribusi dan stabilisasi.
Fungsi alokasi yaitu peran pemerintah untuk mengatasi kegagalan mekanisme pasar dengan menyediakan public goods, atau dengan mengalokasi seluruh sumber daya yang ada agar dapat dipergunakan dan menentukan komposisi dari public goods. Regulasi yang dilakukan pemerintah juga termasuk dalam fungsi alokasi ini. Lalu, fungsi distribusi merupakan tugas pemerintah untuk melakukan penyesuaian terhadap distribusi pendapatan dan kekayaan guna menjamin terpenuhinya kondisi yang adil dan merata bagi seluruh komponen masyarakat. Selanjutnya, fungsi stabilisasi yaitu penggunaan kebijakan anggaran sebagai suatu alat untuk mencapai tingkat kesempatan kerja yang tinggi, tingkat stabilitas yang semestinya, dan laju pertumbuhan ekonomi yang baik.

•    Referensi
Hyman, David N, 1989, Microeconomics,Boston : Irwin, North Carolina State University
Muluk, Khairul MR, 2006,Menggagas Peran Baru Pemerintah Daerah,Jurnal Desentralisasi,Vol.7 No.4 http : / / www.pkkod.lan.go.id /ftjurnal/ Vol.%207 Khairul%20Muluk.pdf,  diakses tanggal 21 Desember 2012
Sumarsono, Sony, 2007, Ekonomi Mikro, Teori dan Soal Latiham, Yogyakarta : Graha Ilmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline