Tubuh-tubuh itu, bercerita
Di malam-malam yang riuh dan benderang
Sembilu tajam menyayati tubuh-tubuh kurus tertuduh
Menyeret kata dari mulut-mulut merah berdarah, pecah
Untuk duka, yang mereka tak pahami
Wajah-wajah itu, melukis
Amarah dan murka manusia berwajah iblis, memaksa
Tetas asin air seni yang tertelan lewat kerongkongan, tertahan
Menyorongkan dongeng yang harus mereka ingat kuat
Untuk durjana, yang mereka tak temui