Lihat ke Halaman Asli

Rinsan Tobing

TERVERIFIKASI

Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Ruang-ruang Privat Tanpa Privasi

Diperbarui: 1 Februari 2017   22:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: matrixcubes.com

Tidak lebih sepuluh menit berjalan memasuki sebuah mall terkenal di Jakarta Selatan untuk upacara rutin yakni makan siang, handphone di tangan sudah bergetar berkali-kali. Bergetar menandakan adanya pesan atau panggilan yang masuk. Pesan yang masuk bisa berupa pesan singkat, surat elektronik, dan panggilan yang tidak jelas karena nomornya tidak tercatat.

Ketika dilihat, pesan-pesan singkat itu ternyata adalah tawaran-tawaran menarik dari tenantyang ada di mall tersebut. Berbagai penawaran dengan segala pemanisnya disampaikan untuk menarik perhatian. Promosi-promosi dilakukan dengan gencar dengan cara-cara yang canggih dengan memanfaatkan teknologi yang semakin mumpuni.

Jika anda memiliki dua handphone pada saat itu, maka pesan-pesan itu akan masuk ke kedua handphonedi tangan. Pesan yang sama dengan penawaran yang sama dari tenant yang sama.

Surat elektronik juga tidak luput dari serangn iklan-iklan seperti ini. Penawaran yang lebih menarik tentunya karena dilengkapi dengan informasi yang lebih lengkap dan gambar-gambar yang menarik perhatian. Anda mendapatkan iklan dan promosi dari pengirim tersebut, kemungkinan karena anda pernah memberikan informasi surat elektronik ke pengirim. Bisa jadi iklannya berupa promosi menginap dari hotel, iklan pendidikan dari lembaga pendidikan swasta dan masih banyak lagi.

Akun Facebook anda juga sama saja. Pages You May Like, Suggested Posts, dan sponsored adalah rupa-rupa iklan yang kerap muncul di akun facebook anda. Sekali anda me-like sebuah sponsored ad, maka iklan ini akan selalu muncul secara berkala di akun anda. Jika teman anda me-like satu iklan sponsored ini, maka iklan itu akan selalu muncul di akun anda.

Demikian juga Pages You May Like dan Suggested Posts. Jika anda me-like suatu berita, maka secara cepat tanpa tedeng aling-aling akan bermunculan akun-akun lainnya, ditawarkan secara robotic oleh Facebook. Tanpa menanyakan dan tanpa perduli anda suka atau tidak, dengan secepat kilat akan muncul pages-pages dan post-post.

Layanan-layanan lain melakukan hal yang sama. Line, Path, Instagram memasukkan sponsored accountke home account anda. Hanya Whatsapp yang masih bertahan tanpa iklan. Tetapi Whatsapp tetap hidup.

Karena Anda Membuka Diri

Dengan mengikuti berbagai layanan seperti telah disebutkan di atas, maka sejatinya anda telah membuka diri anda seluas-luasnya kepada khalayak ramai. Meskipun bisa dikatakan bahwa akun-akun anda itu bersifat pribadi, akan tetapi anda menjadi tidak memiliki privasi lagi ketika iklan-iklan bermunculan tanpa anda sanggup mengontrolnya.

Jika untuk Facebook, Instagram, Path dan Line, memang melakukannya karena mereka hidup dari iklan. Semakin banyak iklan, maka semakin besar pendapatannya. Bahkan di kalangan pemilik akun dengan pengikut ribuan, ini bisa dimonetasi sehingga meng-generatependapatan. Jika lalu lintasnya sangat banyak, jumlah uang yang didapatkan juga akan lebih besar.

Tetapi bagaimana dengan nomor-nomor handphone anda yang tersebar kemana saja tanpa ijin. Dengan bebas, nomor-nomor pribadi anda mendapat panggilan dari agen-agen penjualan yang menawarkan berbagai macam ‘jualan’ yang belum tentu anda butuhkan. Pesan-pesan singkat iklan yang dengan bebas masuk ke handphone kadang-kadang menjengkelkan. Karena misalnya anda menunggu pesan atau panggilan yang sangat penting, misalnya panggilan dari bos atau tawaran pekerjaan. Mungkin dari istri dan anak tersayang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline