Lihat ke Halaman Asli

Taufik Rohmatul Insan

Pembaca (walau jarang) Novel, Cerpen, Puisi dan Esai Politik, Hukum, sejarah dan Kebudayaan

Kehidupan Milik Siapa; yang Pegang Senjata?

Diperbarui: 16 Agustus 2022   17:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Cuplikan Film The Tomorrow War

Saban hari makin kelimpungan isi kepala ini dibuatnya, padahal lulus S1 saja belum, tapi rasa-rasanya kok seperti pengen jadi Tarzan yang hidup berdampingan dengan alam dan binatang, tanpa musti memikirkan tentang kejadian kehidupan manusia hari ini dan masa mendatang. 

Duh, bukan main jelimetnya. Betapa menarik perhatian, ketika Kompas merilis data tentang "kegundah-gulanaan" orang tua untuk melanjutkan anaknya ke jenjang s1 di masa mendatang, karena faktor pendapatan dan biaya pendidikan yang tidak seimbang (gitulah pokoknya). Plus data tentang pendapatan Strata 1 dan SMA di dunia kerja, yang beda tipis setipis cinta dia sama saya.

Ditambah, geger kominfo tentang PSEnya yang dikritik dan dicemooh sana-sini. Bahkan sekaliber kementerian lain turut serta berkomentar. Hmm, dalam negeri. Eh, ada juga usulan revisi UU TNI yang bikin kepala makin bergeleng tak karuan. Duuh.

Belum lagi drama epik dasawarsa ini "polisi vs polisi." Kabar terbarunya, Pimpinan yang onoh, sudah diamankan di Mako Brimop dengan dugaan pelanggaran kode password, eh "etik," ketika proses penyidikan dan penyelidikan. Begitulah. 

Apalagi? Masih buanyaks. Koruptor yang belum ketemu, eh ada yang hilang lagi, ada yang baru ketangkep, ada yang baru diusut, ada yang batu mau lobi-lobi politik buat tahun mendatang, ada yang udah mulai hambur-hamburkan citra di muka publik-sampe-sampe- ada ungkapam "dibuat oleh kelas bawah, di komersialisasi oleh elite," eh bukan gitu ya, bahasanya. Maaf. Pokoknya gitu.

Permasalahan bangsa ini, bukan tentang mau beli mobil baru atau bekas, melainkan - kalo kata meme yang mengutip ungkapan dari komedian lengend Indonesia, Alm. Kasino Warkop - di negeri ini tidak kekurangan orang cerdas, tapi kekurangan orang jujur.

Jujur, bahwa rakyat sudah tidak tau harus berbuat apa, selain terus bekerja dan bekerja untuk memenuhi kehidupan. Tapi faktanya? Saya tidak tau! Karena beberapa teman harus pindah sana-sini karena abis kontrak kerja.

Saya tidak pasrah apalagi nyerah, cuma saya bingung aja. Ko bisa ya PBB diem bae sama kondisi dunia hari ini? Ada jutaan peluru menyasar setiap tarikan nafas manusia di beberapa belahan dunia. Selain itu? ah syudahlah.

Sepertinya memang harus berhenti baca berita! Eh berita hoax maksudnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline