Lihat ke Halaman Asli

Tips Menulis Cerita Fiksi

Diperbarui: 1 Juli 2023   18:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pribadi

Pada pertemuan malam ini tepat pada tanggal 30 Januari 2023 yaitu pertemuan ke-10, dengan narasumber bapak Sudomo, S.Pt yang dikenal juga dengan nama Mazmo dan Bapak moderator yaitu Bapak Bambang Purwanto, S.Kom, Gr yang biasa dipanggil Mr. Bams

Pada Materi malam ini yaitu tentang menulis Fiksi, jika melihat materi ini banyak sekali cerita yang ingin saya tuliskan hanya masih bingung memulai dari mana, ampun dech.

Bapak narasumber pada malam ini akan berbagi materi dengan menggunakan alur MERDEKA, yaitu Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, dan Aksi Nyata.Secara berurutan akan dibahas sebagai berikut:

  1. Mulai dari Diri

Yaitu Mumempersilahkan para peserta untuk menceritakan pengalamannya dalam menulis cerita fiksi

  1. Eksplorasi Konsep. Pada alur ini, Bapak/Ibu saya persilakan mempelajari secara mandiri materi yang telah saya siapkan dalam bentuk cerita pendek. Bapak/Ibu bisa membaca dan membuat catatan/pertanyaan terkait materi yang ingin digali lebih dalam lagi. Silakan membaca di tautan ini https://s.id/MateriSudomo

Aku memberikan penguatan atas pertanyaan Bu Ayu. Setelahnya mulai menjelaskan dengan perlahan-lahan agar mudah dipahami olehnya. Aku menjelaskan bahwa syarat pertama agar bisa menulis fiksi adalah komitmen dan niat kuat untuk menulis. 

"Nah komitmen dan niat ini erat kaitannya sama upaya mempelajari dan menyelesaikan tulisan yang telah dimulai. Gitu," jawabku sambil melemparkan senyum tipis ke arahnya. 

Bu Ayu merespons jawabanku dengan sebuah pertanyaan, "Lalu bagaimana tentang syarat lainnya yaitu kemauan dan kemampuan melakukan riset, Pak Mo? Emang tulisan fiksi butuh riset juga, ya?"

"He he he... iya, dong! Meskipun metodenya beda sama tulisan nonfiksi, tapi dengan kemauan dan kemampuan riset, penulis dapat dengan mudah menulis cerita. Misalnya, terkait setting tempat. Kalau kita riset melalui literatur atau lapangan, kita akan bisa menulis tempat dengan detail. Gitu, Bu," mataku panjang lebar menjelaskan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline