Lihat ke Halaman Asli

Jeki Sugarino

Mahasiswa

Leksem dan Morfem

Diperbarui: 19 Januari 2023   16:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Pembahasan leksem dan morfem merupakan sama-sama dasar dalam pembentuka kata. Banyak buku yang menggunkan istilah morem bebas dan terikat dalam proses pembentukan kata. Namun dalam buku Harimurti Kridalaksana menggunakan istilah leksem. Sehingga, pembahasan ini menjadi menarik untuk kita pahami secara bersama-sama dalam menggali suatu Bahasa.

Apakah dalam pembentukan kata menggunakan istilah morfem bebas atau leksem?

Pembentukan kata adalah pada Bahasa Indonesia salah satunya dengan cara afiksasi, reduplikasi, pemajemukan dan lain-lainya. Dalam proses afiksasi terjadinya proses pembentukan kata menjadi kata imbuhan atau turunan.  Pada proses inilah terdapat istilah morfem bebas dan leksem.

Pada buku Harimurti Kridaklasana menggunakan istilah leksem, sedangkan pada buku Drs. M. Ramlan, Ida Bagus Putrayasa dan Abdul Chaer menggunakan istilah morfem.

Harimurti mengatakan bahwa banyak pakar lingustik yang salah dalam menggunakan istilah kata dan leksem dalam proses morfologi. Pernyatan dalam buku mengatakan bahwa proses morfologi menggunakan istilah leksem dan dengan kata. Leksem merupakan bahan baku dalam proses morfologi.

Pembahasa di atas tidak sama menurut buku M. Ramlan, Ida Bagus Putrayasa dan Abdul Chaer. Mereka menggunkan istilah morfem dalam proses pembentukan kata. Proses pembentukan kata dalam kontek afiksasi menggunakan morfem terikat dan bebas. Contohnya pada kata bermain, yang tersusun oleh afiks ber- (morfem terikat) dan main (morfem bebas).

Sehingga menjadi pertanyaan bagi para pengiat Bahasa dalam memahami suatu proses pembentukan kata terutama pada afiksasi. Kedua pembahasan yang berbeda pada paragraf di atas, tentang leksem dan morfem. Berdasarkan konteks ini dan sumber-sumber yang telah dibaca menemukan pemahaman tersendiri dalam proses pembentukan kata.

Penggunaan istilah leksem melekat pada ilmu leksikologi yang membahas tentang seluk-beluk Bahasa yang memfokuskan kepada makna leksikal suatu kata.

Leksem merupakan satuan dasar dalam leksikon. Sedangkan leksikon merupakan kosakata. Berdasarkan pemahaman sederhana ini, penulis menyimpulkan bahwa leksem pada proses morfologi yang ditekankan mengenai makna kata leksem yang kemudian berubah menjadi kata atau makna baru.

Kita ambil contoh pada leksem main yang mempunyai makna "melakukan aktivitas atau kegiatan untuk menyenangkan hati". Kemudian pada leksem main mengalami proses morfologis menjadi bermain yang mempunyai makan "melakukan sesuatu untuk bersenang-senang". Sehingga leksem memfokuskan input secara makna pada suatu kata (penaman) hingga menjadi makna baru (kata baru).

Berbeda dengan morfem, morfem merupakan satuan terkecil dalam sebuah kata tidak melihat makna tersebut. Fokus morfologi menggunakan istilah morfem untuk kata yang dapat berdiri sendiri dan tidak (terikat). Kita ambil contoh pada kata bermain, pada kata tersebut terdapat dua morfem yaitu morfem bebas (main) dan terikat (ber-). Sehingga morfem digunakan untuk istilah perubahan bentuk suatu kata.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline