Lihat ke Halaman Asli

Museum Karst Wonogiri, Terbesar di Asia Tenggara!

Diperbarui: 24 Juli 2017   23:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto oleh Rino Andreas

Beberapa waktu yang lalu saya beserta tim berkunjung ke Museum Karst di Wonogiri. Kunjungan kami merupakan bagian dari tugas mata kuliah Reportase Penyiaran. Outputnya tentu saja adalah reportase jurnalistik mengenai hal-hal unik dan menarik untuk dikemas dalam sinematografi.

Ada beberapa pertimbangan mengapa kami memilih Museum Karst, salah satu alasanya karena museum yang terletak di Desa Gebangharjo Pracimantoro, Wonogiri, Jawa Tengah ini merupakan museum karst terbesar di Asia tenggara bahkan dunia. Untuk menuju lokasi, kami menempuh perjalanan dari Kota Solo kurang lebih selama 3 jam. Kala itu cuaca begitu terik dan panas.

Untuk masuk museum karst penggunjung tidak dikenakan biaya, cukup mengisi buku tamu dibagian receptionist. Para petugas museum melayani pengunjung dengan ramah. Tim kami bersiap untuk melakukan wawancara petugas dengan menanyakan beberapa hal, mulai dari batuan Karst itu sendiri sampai cara perawatannya. Dilanjutkan dengan mengambil stockshot dan wawancara pengunjung.

Museum yang diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 30 Juni 2009 ini memuat berbagai batuan karst dari berbagai daerah, terdapat pula goa-goa yang sangat menakjubkan, dimana memiliki stalaktit dan stalagmit yang sangat indah. Tak hanya itu di dalam museum terdapat replika manusia-manusia purba yang hidup di area goa-goa karst dan juga pemutaran film tentang karst, ada juga berbagai gambar, ornamen-ornamen, serangga-serangga yang diawetkan dan lain sebagainya.

Banyak manfaat yang bisa didapat saat mengunjungi Museum Karst, selain sebagai tempat wisata untuk refreshing, Museum Karst juga sebagai sarana edukasi historis untuk mengenal batuan Karst dan sejarah goa yang cocok bagi anak-anak hingga orang dewasa.

Namun pesona karst yang penuh potensi dan menjanjikan tersebut sepertinya kurang diketahui oleh khalayak luas. Hari itu museum nampak sepi hanya ada beberapa pengunjung, padahal bisa dibilang museum sudah taraf internasional. Diperlukan pengintegrasian media online dan juga media offline untuk meningkatkan awareness, sehingga khalayak luas menjadi tahu bahwa Indonesia memiliki museum karst terbesar di Asia tenggara. Media massa juga dapat memberikan kontribusi publisitas. Kita harus bangga dan bersyukur dengan potensi alam yang telah Tuhan berikan.

Tidak ada salahnya mencoba mengunjungi obyek wisata yang memiliki banyak manfaat positif seperti Museum Karst Indonesia ini. Selamat Berlibur.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline