Lihat ke Halaman Asli

karina Aulia

Mahasiswa

Strategi Manajemen Waktu menurut Perspektif Islam

Diperbarui: 20 Desember 2024   08:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Foto jam (Sumber: Gambar oleh The Path To Wealth dari Pintrest))

Waktu adalah sumber daya yang pasti namun dengan mudah bisa berlalu tanpa bisa kembali untuk digunakan pada kesempatan berikutnya. Ajaran Islam menganggap pemahaman terhadap hakikat menghargai waktu sebagai salah satu indikasi keimanan dan ketaqwaan. Rasulullah saw, mengajarkan umat untuk pandai mengatur waktu dengan disiplin menegakkan waktu salat, yaitu jadwal yang tidak bisa diganggu gugat.  Manajemen waktu merupakan tindakan dan proses perencanaan dan pelaksanaan kontrol sadar atas sejumlah waktu yang akan digunakan untuk aktivitas tertentu, khususnya dalam meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan produktivitas. Manajemen waktu dilihat dari pendekatan epistimologi yang meliputi bayani, burhani, dan irfani.

1. Epistimologi Bayani

QS. Yunus (10): 67

Terjemah : "Dialah yang menjadikan malam bagimu supaya kamu beristirahat padanya dan (menjadikan) siang terang benderang. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mendengar."

Ayat ini menekankan fungsi malam untuk beristirahat dan siang untuk beraktivitas. Ini merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah dalam mengatur waktu untuk kebutuhan makhluk-Nya.

2. Epistimologi Burhani

Sebagai mahasiswa seringkali saya merasa kesusahan dalam memanajemen waktu dengan efektif, tidak bisa membatasi mana waktu untuk istirahat dan mana waktu untuk beraktivitas, sehingga hal itu sangat berpengaruh terhadap kesehatan saya seperti gampang sakit, kelelahan. Selain itu, juga berdampak pada produktivitas harian contohnya, saat yang seharusnya waktunya istirahat saya beraktivitas, dan waktunya beraktivitas saya istirahat, sepertu terbalik. Sehingga saya mencoba merubah siklus itu dengan memperbaiki sholat, mengerjakan aktivitas yg prioritas terlebih dahulu, tidak memforsir diri, tidak tidur terlalu larut malam dan saat esok pagi dapat beraktivitas dengan baik.

Epistimologi Irfani

3. Manajemen waktu yang baik sangat berpengaruh terhadap produktivitas harian, dengan memperbaiki manajemen waktu sholat maka akan mudah untuk mengelola aktivitas lainnya. Dengan manajemen waktu yang baik kita akan lebih menghargai waktu dan tidak akan membuang-buang waktu untuk hal yang tidak bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline