Lihat ke Halaman Asli

Rini Wulandari

TERVERIFIKASI

belajar, mengajar, menulis

Menikmati Alternatif Co-Working Space dengan Siswa di Pustaka Ternyata Seru!

Diperbarui: 4 Juli 2024   21:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kunjungan sekolah ke pustaka sumber gambar kumparan.co

Saat mendampingi siswa untuk lomba dan perlu mendiskusikan bahan, tapi butuh ruang nyaman yang gratis, karena enggan memakai fasilitas sekolah saat liburan saat ini, pilihan akhirnya jatuh pada perpustakaan wilayah milik Pemko Banda Aceh.

Lama tak berkunjung ke perpustakaan, dan lebih sering melewatinya, akhirnya kesampaian juga untuk singgah.

Alasan sebenarnya tak mengunjungi pustaka itut karena selama masa rehab, perpustakaan dipindahkan ke bekas mall berupa pertokoan empat pintu berlantai tiga. Faktor kenyamaannya jauh berkurang meskipun tetap difasilitasi dengan pendingin ruangan yang memadai.

Koleksi bukunya juga sedikit kurang rapi-berantakan, terutama karena ada tumpukan buku yang tak bisa dimuat di rak buku yang ada, selainnya masih dalam proses klasifikasi dan pelabelan.

jalan masuk menuju loby lantai satu sumber gambar kumparan.co

Pustaka yang telah bermetamorfosa

Mengunjungi pustaka wilayah sekarang ini mengingatkan saya saat kuliah. Buku-buku diklasifikasi dengan menggunakan laci yang memiliki abjad. Judul buku yang kita cari bisa berdasarkan nama pengarang atau penerbit, namun kita harus mencarinya satu persatu di barisan kartu yang ada di setiap laci.

Setelah mendapatkan nomor dan posisi rak barulah kita mencari buku fisiknya disana, kurang lebih seperti titik koordinat buku. 

Kini segala sesuatunya menggunakan barcode yang discan untuk melihat detilnya di dalam komputer database. Termasuk untuk pencarian buku juga menggunakan komputer yang bisa diakses langsung oleh pemustaka.

Dari ruang parkir di basement, langsung bisa masuk melalui lobi di bagian belakang gedung. Disana sudah tersedia ruang admin yang mempersilahkan kita menginput data pengunjung layaknya "absen di sekolah", dan disampingnya juga tersedia lift yang bisa mengantarkan kita hingga ke lantai 4.

Kemudian saya ketahui, lantai 4 adalah kafe semacam rooftop yang dilengkapi dengan berbagai pilihan minuman dan makanan yang bisa jadi alternatif pengusir penat.

Tampak samping pustaka yang bersisian dengan sungai Lamnyong sumber gambar masakini.co

Salah satu jenis konsumsi yang bisa dibawa masuk ke dalam pustaka adalah Air minum dalam kemasan (AMDK) atau minuman dalam botol tumbler.Namun di dalam juga banyak aturan untuk menjaga kehati-hatian saat konsumsi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline