Lihat ke Halaman Asli

Rini Wulandari

TERVERIFIKASI

belajar, mengajar, menulis

Artis dan Narkoba, Sisi Lain di Balik Popularitas

Diperbarui: 24 Juni 2024   02:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi kecanduan narkoba. (Sumber: SHUTTERSTOCK/chairoij via kompas.com)

Saya bukan orang yang mengalami kebahagiaan. Saya tidak pernah menulis dari titik pandang yang bahagia-Amy Winehouse -penyanyi soul, jazz, dan R&B Inggris.

Lagi, kasus penyalahgunaan narkoba dilakukan oleh seorang artis penyanyi terkenal, kali ini Virgoun yang tertangkap tangan di kawasan Ampera, Jakarta Selatan, Kamis 20 Juni 2024. 

Terlepas dari popularitas atau romantika kehidupannya, kasus Virgoun hanya satu dari ribuan kasus yang telah pernah terjadi yang menimpa artis. Mengapa artis bisa terlibat dalam dunia gelap narkoba memang bisa sangat kompleks. Artinya bahwa tak selalu menjadi populer bisa mendatangkan rasa bahagia. seperti curhatan-Amy Winehouse .

Banyak dari kita, terutama penggemar yang mungkin hanya melihat popularitas para artis sebagai sebuah kesuksesan, tidak melihat pada sisi personalnya yang mungkin saja sangat berat. Sehingga hanya glamornya saja dan lantas menjadi copycate--peniru dan pemuja. Padahal banyak hal yang tidak diketahui publik, termasuk tekanan-tekanan ke-artisannya, 

Terutama tekanan pekerjaan dan karier karena industri hiburan seringkali menempatkan artis di bawah tekanan besar untuk tampil maksimal, dengan jadwal yang padat dan harapan tinggi dari penggemar, manajemen, atau produser. 

Tekanan ini bisa mengarah pada pencarian cara cepat untuk mengatasi stres dan kelelahan, yang sayangnya terkadang ditemukan dalam penggunaan narkoba.

Di tingkat ajang pencarian bakat saja, seperti yang banyak ditampilkan di media, tekanannya begitu besar dalam persaingan. Belum lagi saat telah menjadi artis, agensi menuntut para artis harus tampil sempurna. 

Bahkan segala sesuatunya diatur menurut pola yang telah ditentukan agensi--termasuk pakaian apa yang boleh dikenakan, kehidupan personalnya, hingga penampilan dan gaya yang harus di tampilkan di ruang publik.

Tekanan-tekanan itu memang tidak terlihat di panggung, sehingga para artis seperti grup-grup K-Pop misalnya, cenderung terlihat glamor, cantik, ceria di panggung, namun dalam beberapa kasus yang terungkap mereka menceritakan tekanan-tekanan yang dialaminya dibawah agensi.

Belum lagi urusannya dengan penggemar dan publik yang juga menciptakan stres tersendiri. Terutama dengan keberadaan haters yang sering menyerang kehidupan personal para artis. Termasuk yang dialami Virgoun.

Kehidupan publik artis sering kali dikelilingi oleh ekspektasi yang tinggi dari penggemar, kritik media, dan perhatian publik yang intens. Tentu saja tekanan ekspektasi ini bisa menganggu secara psikologis dan mengarah pada pencarian pelarian atau mekanisme koping yang kurang sehat.

Orang menginginkan sesuatu yang lebih dari saya. Mereka ingin apa yang saya miliki. Saya menulis lagu-lagu yang bermakna bagi saya, saya bernyanyi dengan rasa, saya tidak pernah merencanakan tren--Elvis Presley

Publik sering melihat banjir harta para artis sebagai sebuah "khayalan" fatamorgana yang menyilaukan. Padahal kombinasi antara kekayaan yang melimpah dan tekanan dari publik atau pekerjaan juga bisa mengarahkannya pada kemungkinan penggunaan narkoba. 

the beatles sumber gambar rollingstones.com

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline