Sehari setelah menonton duel perempat final Piala Asia U23 2024 timnas U23 Indonesia vs Korea Selatan di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Kamis (25/4/2024), saya masih memutar ulang pertandingan itu. Apalagi menyaksikan saat pinaltinya.
Drama paling luar biasa adalah saat adu pinalti dan tendangan Hubner di tepis penjaga gawang Korea, JongBum. Beruntung ada VAR Video Assistant Referee, yang bisa membuktikan bahwa Jungbum melakukan kesalahan ketika bergerak terlebih dahulu sebelum Hubner mengesekusi gol.
Drama makin luar biasa ketika Arkan Fikri yang diharapkan bisa menuntaskan laga malah menendang jauh keluar ke sisi kiri gawang yang dikawal Jungbum. Tekanan memang makin luar biasa menjelang detik-detik terakhir pertandingan.
Kehadiran VAR menjadi kunci yang menambah dramatis pertandingan tadi malam. Dahulu, tim wasit pada pertandingan sepak bola profesional biasanya terdiri dari seorang wasit, dua asisten wasit, seorang ofisial keempat dan, saat ini, juga seorang Video Assistant Referee (VAR).
Drakor Kalah Pamor
Para pemain Korea yang negerinya identik dengan drakor-nya, kali ini benar-benar harus bermain drama sebenarnya. Sebagai penonton bukan maniak, drama pertandingan perempat final seperti itu saya kira hanya terjadi di film atau komik. Ternyata untuk pertama kalinya saya bisa merasakan serunya suguhan sepak bola.
Selama menonton bercampur antara perasaan mengantuk yang mulai menyerang, tapi sentuhan emosionalnya justru lebih kuat. Rasanya jantung mau copot setiap kali melihat tendangan timnas muda garuda bisa di tepis Jungbum. Dan ikut melonjak saat bisa menembus gawang lawan.
Tadi malam saya tak ikut nobar, meski menurut kabar pertandingannya akan sangat menarik. Saya Bahkan sudah mempersiapkan bantal jika pertandingan berlangsung lambat, lemah dan letoy.
Beruntung gol pertama Korea langsung "merusak" mood untuk rebahan dan tidur, apalagi setelah sorak-sorai timnas Korea Selatan"dibungkam" wasit yang di kenal kontroversial--Shaun Evan. Seolah tak terima dengan hasil gol, Shaun meminta tayangan VAR,dan hasilnya langsung membuat saya kehilangan rasa kantuk.
Apalagi saat tanda diduga sebuah serangan balik dari timnas Garuda Muda, sebuah operan dimanfaatkan oleh Rafael dengan sebuah tendangan pisang yang melengkung indah kearah sisi pojok kanan gawang Junbum.
Bahkan kemudian, saat terjadi gol balasan, sekali lagi sebuah umpan panjang dari Evan ke arah muka gawang Jungbum, dapat diantisipasi dengan santai oleh Rafael yang langsung menyarangkan ke gawang Korea Selatan dengan mempecundangi dua pemain depan yang mengawal di depan gawang.