Lihat ke Halaman Asli

Rini Wulandari

TERVERIFIKASI

belajar, mengajar, menulis

Marbut Masjid, Rahasia Rezeki Tak Terduga dan Aturan Kompensasinya

Diperbarui: 21 April 2024   21:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

marbut masjid sumber gambarkompas.com

Definisi/arti kata 'marbot' dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah ( marbut ) penjaga dan pengurus mesjid;

Sewaktu saya kecil, surau atau meunasah tepat berada di depan rumah dinas yang saya tinggali. Selain sebagai tempat shalat, juga menjadi balai pengajian.

Para ustadnya adalah para marbut masjid yang merangkap siswa dan mahasiswa perantau. Mereka hidup prihatin dan tinggal di rumah disisi masjid yang juga diperuntukkan sebagai gudang perlengkapan masjid, karena suraunya tidak terlalu besar. Tapi seiring waktu mereka semua pada akhirnya menjadi "orang besar yang terpandang".

Sanadi (70) menyapu beranda Masjid Nurul Iman Dusun Kuang Jukut, Pringgarata, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, menjalankan tugasnya dengan ikhlas s

Marbut adalah sebutan seseorang yang diberi tugas untuk merawat dan membersihkan masjid, mulai dari mengepel, menyapu lantai dan halaman, bahkan sampai bertanggung jawab dalam hal ibadah sholat. Selain bertugas untuk membersihkan masjid, marbot juga bertanggung jawab akan kelancaran shalat di masjid tersebut

Di kampus tempat saya tinggal, sebagian marbut adalah mereka yang berstatus mahasiswa. Bahkan mereka adalah para perantau yang mendedikasikan semua waktunya untuk studi dan bekerja sebagai marbut masjid.

Mereka mengatur waktunya bergantian. Siapa yang membersihkan, siapa yang azan, bahkan menjadi imam jika berkebetulan imam kampung tidak hadir.

Bukan itu saja, bahkan ternyata mereka juga para hafizh atau penghafal Al-Qur'an juga. Ketika mereka berkomitmen menjaga masjid dan tinggal di dalamnya, mereka bertanggungjawab mengelola manajemen masjidnya.

Ilustrasi marbot di sebuah masjid | sumber gambar portal berita pemerintah kota jogja

Apalagi saat ramadan. Mereka juga bekerja ekstra menyiapkan takjil untuk berbuka, persiapan tarawih dan witir, serta tadarus. 

Bahkan selama ramadan ada tambahan tugas menyelenggarakan Qiyamul Lail atau shalat malam. Itu artinya mereka juga mengatur jadwal shalat di tengah malam.

Tanpa disadari mereka berada di garda depan bagi keberlangsungan aktifitas dan kemakmuran di masjid. 

Namun banyak dari mereka mendapatkan penghargaan ala kadarnya. Selain fasilitas akomodasi tinggal dimasjid dan makan serta sedikit uang dari hasil tabungan atau sedekah jariah para jamaah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline