Lihat ke Halaman Asli

Rini Wulandari

TERVERIFIKASI

belajar, mengajar, menulis

Jalan Sepanjang Satu Kilo itu Berubah Menjadi Lautan Manusia Berburu Takjil

Diperbarui: 18 Maret 2024   11:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pujasera dadakan selama ramadan di kampus darussalam sumber gambar nukilan.id

Berburu takjil atau makanan untuk berbuka puasa selama ramadan menjadi sebuah momen menarik.

Ini bukan emperan jalan Malioboro, tapi jalan dari batas Sungai Lamnyong-sungai selebar 200 meter di pinggiran kota Banda Aceh, hingga tembus ke gerbang kampus dan berakhir di dekat tugu kampus Darussalam.

Sejak H-2, ratusan pedagang dadakan sudah mulai mengambil ancang-ancang menandai lapaknya. Ada yang langsung memasang tenda dan meja jualan, ada yang memberi tanda dengan batu atau kayu, malah ada yang pakai cat pylox menyemprong trotoar lengkap dengan inisial atau jenis jualannya.

Jadi meskipun terlihat kosong, semua area trotoar menuju kampus terbesar di Aceh itu sudah ada pemiliknya!. 

Sebagian lapak adalah bekas para pedagang daging selama 3 hari Mak Meugang atau Meugang yang menjadi tradisi masyarakat di Aceh menyambut ramadan dengan berbelanja daging untuk diolah sebagai lauk santap sahur puasa pertama. 

Ilustrasi suasan meugang di aceh menjelang ramadan sumber gambar suara aceh

Sekaligus menjadi momen berkumpulnya keluarga besar, layaknya lebaran.

Geliatnya baru terlihat begitu memasuki jam 16.00 WIB, di hari pertama puasa, seluruh lapak kosong berubah menjadi pasar dadakan yang ramai. 

Dan para pembeli yang memang sudah dari tahun ke tahun selalu memanfaatkan pasar dadakan ramadan di kampus sebagai ajang pencarian jajanan, langsung tumpah ruah.

Jalanan langsung berubah menjadi macet. Jika ingin sedikit nyaman, berjalan kaki atau berkendara roda dua akan menjadi kesempatan menarik menikmati banyak sajian jajanan sebelum memutuskan membeli.

Tamu dari luar daerah yang berkebetulan punya agenda di kampus, seperti beberapa mahasiswa asal Jepang dan Afrika, menjadikan kesempatan itu sebagai momen untuk mencicipi aneka jajanan khas Aceh.

Sebagian dari mereka bahkan menginap di losmen dan hotel yang tepat berada di jalan sepanjang 1 kiometer itu, sehingga menjadi ajang plesiran atau jalan-jalan sore yang menarik.

Pernah seorang bule asal Amrik, berkebetulan datang ke pujasera ramadan, dan membeli jajanan, tapi dengan cara membeli semua jenis panganan tersebut masing-masing satu. Jika ada 30 macam, ia akan membeli 30 jenis kue yang ada.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline