Lihat ke Halaman Asli

Rini Wulandari

TERVERIFIKASI

belajar, mengajar, menulis

Berperan Jadi Guru Adaptif, Mengajar, Mendengar dan Terus Belajar dari Murid

Diperbarui: 5 Maret 2024   14:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suatu ketika Philip Kotler pernah bilang kepada Hermawan Kartajaya, si pendiri Mark Plus."Hermawan, kita tidak boleh kalah dengan anak-anak muda. Kita memang harus mengajari mereka. Tetapi, mengajari mereka itu datangnya dari mana? Ya, mau tidak mau, dengan belajar dari mereka".

Sejak kejadian itu, Hermawan tahu, mengapa Kotler lebih sering mendengar daripada berbicara. Bahwa untuk menjadi guru yang baik itu harus lebih dulu menjadi murid yang baik.

Dalam banyak hal saat saya sebagai guru berinteraksi dengan para siswa, saya juga menyadari begitu banyak informasi dan pengetahuan baru tentang banyak hal yang bisa saya peroleh dari para murid saya.

Tentu saja, selain belajar kesabaran dari sikap mereka yang sedang tumbuh dan berkembang, namun berbagai masalah yang dihadapi para siswa ternyata juga menjadi ilmu yang berharga.

Termasuk membantu saya sebagai guru ketika harus memutuskan menggunakan metode apa yang cocok untuk setiap materi pembelajaran yang akan saya berikan. Apalagi saya adalah guru pengampu mata pelajaran ekonomi akuntansi.

Tak semua siswa menyukai pelajaran sosial yang semi matematis ini. Apalagi jika sudah menyangkut analisis keuangan.

Atau teknis bagaimana membuat pembukuan dengan kolom-kolom debet-kredit, apalagi jika diajarkan usai istirahat dan anak-anak dilanda kebosanan.

Ilustrasi guru belajar dan mengajar di kelas bersama siswa sumber gambar kompas.id

Menjadi murid seperti apa persisnya?

Jika mengikuti apa yang disarankan Kotler, dalam aplikasinya sebagai guru seperti saat melakukan proses pembelajaran, melakukan proses diskusi berbasis masalah, dan saat saya sebagai guru bertindak sebagai mentor, saya menemukan banyak pembelajaran.

Bagaimana anak-anak bekerja kelompok, bagaimana mereka memutuskan siapa yang menjadi ketua kelompok, siapa yang akan melakukan presentasi, siapa yang menjadi tim utama saat melakukan tanya jawab.

Suatu ketika dalam sebuah diskusi pembahasan tentang modal, para siswa yang kreatif memberikan pembelajaran baru bagi saya agar bagaimana bisa memudahkan siswa menghafal rumus berkaitan dengan modal.

Ternyata mereka mendapatkannya dari YouTube. Ilmu tersebut sangat menarik karena berbentuk permainan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline