Hari ini, hampir seharian saya menemani beberapa siswa mewakili sekolah menjadi peserta dalam gelaran aneka lomba yang dilaksanakan oleh rekan SMA di Banda Aceh.
Parade of Art Science and Relegion (PASCAL) ke-12, adalah even rutin tahunan yang digelar oleh SMA 10 Fajar Harapan, salah satu sekolah boarding school yang merupakan sekolah unggulan.
Tema yang dipilih tahun 2024 ini cukup menarik, "The Chroniciens Of Splendid Odyssey With Majestic Ottoman & Aceh`s Unity".
Saya bersama Yusriati seorang rekan guru mewakili SMAN 5, harus terus memotivasi selama mereka menunggu giliran tampil.
"Makin lama tampil, lihat lawan-lawan tangguh, jadi kecil hati kami, Bun", kata Fanni dan Sahrah ketika sekolah lain begitu mendominasi setiap sesi cerdas cermat yang kami ikuti. Sementara Said satu-satunya wakil siswa laki-laki, malah acuh saja. "Kita buktikan saja nanti", katanya santai.
"Dari tadi Bunda lihat, anak sekolah lain juga pada kuatir, bukan cuma kalian, jadi nggak usah takut, mereka juga sama kuatirnya seperti kalian,", kata saya mencoba mensugesti dengan melihat contoh siswa dari sekolah lain yang terlihat cemas.
Jika guru harus "repot", dan terus memompa semangat dan motivasi, untuk apa juga kita mengikutsertakan siswa dalam berbagai lomba jika begitu.
Memangnya apa untungnya sekolah mengikutsertakan siswa dalam sebuah even, apakah sekedar memenuhi tuntutan gengsi, agar sekolah kita dianggap eksis atau sepenuhnya untuk mencari prestasi? Atau ada alasan lain yang urgen bisa kita jadikan motivasi mengapa mengajak siswa berkompetisi.
Berdasarkan pengalaman selama membawa para siswa berkompetisi, setidaknya ada beberapa alasan mengapa kita sebagai guru atau sekolah memberikan kesempatan kepada para siswanya untuk mengikuti sebuah even.
Pertama; Menguatkan Jam Terbang