"Bang, berapa kelapanya sebiji?", tanya seorang ibu pembeli. "5 ribu aja bu, murah kok". kata si pedagang ramah. "Masa, kelapa segede upil harganya 5 ribu, nggak kemahalan?", si ibu menjawab dengan asal. Tapi dasar pedagang sudah pengalaman, malah balik menantang, "Eh, bu kalau ada upil segede kelapa, saya berani bayar dua juta deh!", jawab si pedagang tak mau kalah. Dan si ibu ngeloyor pergi.
Dialog diatas itu cuma dagelan, humor. Tapi fakta bahwa ibu-ibu atau emak-emak tak pernah absen memakai jurus tawar-menawar itu realitas.
Sampai ada ibu-ibu berani nawar dengan harga minimalis. "Berapaan bang dasternya sebiji?", "Murah kok, untuk ibu saya kasih harga langganan, 30 ribu aja" balas si pedagang setengah merayu. "20 ribu aja ya, saya beli dua deh ya" jawab si ibu sekenanya. Rp. 20 ribu nawarnya, tapi untuk 2 item daster, nggak kira-kira. Tapi sekali lagi itu realitas.
Dika Angkasaputra Moerwani, alias Raditya Dika seorang penulis, komedian, sutradara, aktor, penulis skenario, pernah cerita, sekali waktu diajak pacarnya jalan-jalan ke Mall. Begitu sampai di dalam, di toko pertama saat masuk mall, barang yang dicari pas ketemu, terus ditawar, harga jadinya Rp. 134.000 (Rp. 1.000 katanya untuk parkir).
Belum puas dan masih penasaran, karena siapa tahu ada pedagang lain yang menjual lebih murah, akhirnya mereka "mengukur mall", panjang, kali lebar. Walhasil semua tempat di jelajahi-dikelilingi. Hasilnya harganya tak jauh beda, selisih Rp. 1.000-an.
Dan setelah sejam lebih berkeliling akhirnya, mereka berencana kembali ke toko pertama di pintu masuk mall, dan dengan santainya si pacar Dika bilang." Dah, kita beli aja di toko pertama, toko lainnya mahal!".
Ternyata bakat menawar tak hanya dimiliki para ibu, tapi sejak muda juga (sebagian) juga telah diwarisi anak-anaknya.
Lalu apa saja inti dari trik dan cara kita bisa mendapatkan harga bagus dan bersaing saat berbelanja?. Meskipun ini terdengar sedikit ilmiah, tapi semuanya berdasar pengalaman nyata yang diwariskan dari para ibu.
Bisa mendapatkan barang dengan harga di bawah pasaran atau lebih murah, pasti menyenangkan. Sisa uangnya bisa digunakan untuk hal penting lain. Namun, kalau salah menawar, bukan tidak mungkin si penjual malah marah dan kita pun tidak dapat barang yang dibutuhkan.
Tapi kelihatannya tak ada kata "takut" di kamus para ibu. Coba saja simak triknya
Pertama; Survei harga ke beberapa penjual (cek and ricek)