Lihat ke Halaman Asli

Rini DST

TERVERIFIKASI

Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Kesepian Zaman Demi Zaman, Akankah Semakin Mendera?

Diperbarui: 11 Januari 2022   20:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Origami sendiri dan sepi. Karya Pribadi

Zaman dulu ... terjadinya kesepian bila tak ada kawan. Rasa sepi terasa juga, pada waktu matahari sudah enggan menemani.

Membuang kesepian, bisa dilakukan dengan pergi mencari teman. Atau menanti, ada teman yang mencari. 

Pak Sastro tinggal di perumahan sebuah pabrik gula (PG) di sebuah kota. Seperti biasa perumahan PG ada di sekitar pabriknya. Jauh dari kota. Sepi ...

Agar tidak kesepian, paling sederhana pak Sastro membangun keluarga. Jadi ada bu Sastro menghilangkan rasa sepi, yang dengan setia menemani setiap saat. 

Sebaliknya, bu Sastro juga jauh dari rasa sepi. Disibukkan dengan harus menukarkan baju bekas menjadi telur ayam. Yang digunakan sebagai lauk makan anak-anaknya yang sebanyak 6 orang. 

"Kalau beli telur aja susah, mengapa pak Sastro mempunyai banyak anak?" tanya angin malam mendesirkan suaranya.

"Gara-gara engkau bertiup membawa angin dingin."

Pada siang hari, memang banyak yang dilakukan pak Sastro sebagai karyawan PG. Apalagi kalau PG sedang giling.

Begitu juga bu Sastro, yang sibuk mengurusi anak-anaknya yang berangkat ke sekolah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline