Lihat ke Halaman Asli

Rini DST

TERVERIFIKASI

Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Bajing Makan Oliebollen

Diperbarui: 20 Oktober 2021   20:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desain oleh Rini DST, menggunakan Canva.

Bajing adalah binatang mamalia kecil, yang memiliki panjang badan sepanjang 15-22,5 cm dan ekor 16-21 cm. Berat tubuh kecilnya 15-28 ons. Bulu badan dan ekor berwarna hitam. Ekornya yang diwut-diwut membuat bajing dianggap sebagai binatang mungil yang lucu. Padahal ... bajing adalah bangsa binatang yang merupakan hama.

Bajing binatang diurnal, yang berkegiatan pada siang hari. Itulah yang menyebabkan sering tampak bajing pada  halaman rumah luas yang penuh pepohonan. Mereka berlarian sambil berlompatan dengan senangnya.

Semua itu tampak sangat lucu dan menyenangkan, bagi sepasang kakek dan nenek yang sedang menikmati sarapan pagi. Bajing dengan bentuk yang lucu, melompat dari dahan jambu tetangga depan, ke daun pisang yang menjuntai ke jalan. Dengan lincahnya melompat lagi,  dan berlari sepanjang wuwungan tetangga samping.

  “Wah, rumah kita diserang rayap,” kata kakek suatu pagi

“Di mana Kek?” tanya nenek

“Lihat ini, banyak sekali rontokan kayu,” sambung kakek sambil menyapu di teras

“Oh, berarti yang terdengar kriyet-kriyet kemarin itu,” kata nenek lagi.

Nenek menghampiri teras, sambil merasa heran. Rasanya rayap tidak menghasilkan rontokan kayu sebesar-besar itu. Tetapi nenek enggan mengatakan apa yang sedang dipikir. Karena tidak melihat dengan persis sebenarnya apa yang terjadi.

Malahan berlanjut mendiskusikan bagaimana  menanggulangi serangan yang merontokkan banyak serpihan kayu di teras. Tampak banyak bagian usuk penyangga atap yang rabik-rabik. Kakek langsung memikirkan cara mengganti usuk. Sedangkan menurut nenek cukup dengan mengoles anti rayap. Lalu diberi dempul, agar tampak halus lagi. Dan selanjutnya dilakukan pengecatan agar warna menjadi indah seperti semula.

Setiap sarapan kekek dan nenek selalu gembira. Lidah mengecap dan menikmati sarapan yang dihidangkan nenek. Mata memandang menikmati bajing berlarian dan berlompatan dengan gembira. Mulut juga tak berhenti menceritakan tentang anak-anak yang kini sudah tidak tinggal serumah lagi.

Anak-anak yang dulu juga senang berlarian dan berlompatan bagaikan bajing. Walaupun kini tidak lagi tampak sehari-harinya, tetapi masih meninggalkan rasa gembira dalam kenangan kakek dan nenek.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline