Tic tac toe adalah permainan papan. Dimainkan oleh 2 pemain, dengan menggunakan papan berpetak 3 x 3. Salah satu pemain dengan menandai "x" dan yang lain menandai dengan "o". Pemain awal menandai dengan x dan pemain berikutnya dengan o, seterusnya bergantian. Tantangan permainan adalah membuat deretan xxx atau ooo, secara horisontal--vertikal--diagonal. Pemenangnya adalah yang berhasil terlebih dahulu membuat deretan xxx atau ooo. (Wikipedia)
Pada 1300 SM, menurut penelusuran pada zaman Mesir Kuno. Papan permainan 3×3 untuk Tic Tac Toe diketemukan di genteng.
Pada masa kekaisaran Romawi dikenal sebagai "terni lapilli" ( tiga kerikil sekaligus). Papan petak 3×3 digambar dengan kapur. Dengan 3 kerikil berusaha bermain berdua, untuk mendapatkan sebaris kerikil. Terpaksa memindahkan kerikil dan menandai yang dipindahkan milik pemain yang mana.
Pada tahun 1858, pertama kali dipulikasikan di Inggris dengan nama "noughts and crosses" dalam jurnal yang terbit per 3 bulan Notes and Queries.
Pada tahun 1884, diperkenalkan dengan nama "Tic Tac Toe" sebagai permainan untuk anak-anak di Amerika. Yang bisa dimainkan di atas kertas atau batu tulis.
Pada tahun 1952, Sandy Douglas dari University of Cambridge menjadikan sebagai video game.
Dan pada tahun 1975, Tic Tac Toe dimanfaatkan sebagai permainan komputer yang hingga sekarang masih dipamerkan di Museum of Science, Boston.
Apakah manfaat bermain Tic Tac Toe?
Permainan Tic Tac Toe tampak sangat sederhana. Dari sejarahnya seakan berkembang dari permainan yang dilakukan di jalanan, dan kini bisa dibuat hanya pada secarik kertas dengan menggunakan pensil.
Papan Tic Tac Toe yang tampak sederhana, mengajarkan kepada anak-anak mengenai struktur letak titik-titik dalam hubungannya dengan garis pada sebuah bidang.