Nostalgia adalah kenangan manis pada masa silam yang sering datang sebagai kerinduan.
Bulan Ramadan adalah bulan ke-9 dalam tahun Hijriah, yang merupakan bulan suci terkabulnya semua doa.
Nostalgia Ramadan adalah kenangan yang selalu menimbulkan kerinduan, terutama pada bulan Ramadan.
Pada masa kecil aku tinggal di perumahan Pabrik Gula (PG). Ayah seorang karyawan PG, ibuku wafat pada saat aku duduk di kelas 2 SD. Kesibukan ayah bekerja membuat aku yang 5 bersaudara lebih banyak diurus oleh pembantu. Juga lebih banyak bermain dengan teman-teman di komplek PG yang beraneka suku bangsa dan agama. Kami semua berteman dengan penuh toleransi.
Selain dengan teman-teman di komplek PG, sebenarnya aku juga memiliki nenek, merupakan perempuan Indonesia asli yang menikah dengan seseorang Tionghoa, yang berkewarganegaraan asing (WNA).
Sebetulnya pada masa kecil, aku tidak terlalu mengerti tentang WNA. Hanya saja ada adik nenek, yang aku panggil dengan bibi Eka berbeda penampilan dengan nenek.
Aku juga lupa pada hari apa ya 1x dalam seminggu, bibi Eka selalu datang ke rumah nenek. Bibi Eka selalu datang dengan kelompok, dan menyelenggarakan pengajian di rumah nenek.
Rumah nenek di kota Malang, dan perumahan PG terletak di kota Kediri. Semuanya di provinsi Jawa Timur.
Dari masa ke masa, semenjak aku kecil hingga menanjak semakin dewasa. Membuat aku mengerti, bahwa di Indonesia ada berbagai suku bangsa, ada yang WNA. Dan ada berbagai agama, yang beribadah menurut tata cara masing-masing.
Suara Azan.
Ramadan di perumahan PG sangat meriah. Azan mahgrib berkumandang memanggil umat Muslim yang menjalankan puasa Ramadan segera berbuka. Demikian juga dengan para pembantu ayah, mereka berbuka puasa di ruang belakang bersama-sama. Aku yang masih kecil memperhatikan dengan seksama.
Nostalgia yang sulit untuk aku lupakan adalah suara azan. Suaranya, nadanya, intonasinya dan jam kehadirannya membuat aku yang saat itu masih kecil sangat tertarik untuk menirukan.
Nostalgia suara azan pada masa kecil, merupakan salah satu yang membuat aku berkeinginan menjadi muslimah pada saat mahasiswi di Bandung. Dengan mencari pengetahuan dari buku pelajaran Agama Islam untuk SMP, aku merasa mantap membaca kalimat syahadat menjadi mualaf.
Membaca Alquran.