Siapa dia dibalik poster pernyataan saatnya memikirkan kesuksesan?
Perempuan!
Bagaimana bisa tahu?
Dia mengenakan 2 buah cincin. Sebuah cincin nikah dan sebuah lagi cincin kosmetik.
Di Indonesia, sejak kehadiran Ibu Kartini yang memperjuangkan pendidikan bagi kaum perempuan, cita-cita para perempuan tak bisa dibendung lagi. Hampir semua ingin mengenyam pendidikan tinggi. Dan dunia pendidikan juga menyediakan kesempatan secara terbuka.
Sayangnya baru-baru ini, tepatnya pada hari Rabu 31/03/2021, seorang perempuan dengan pendidikan cukup tinggi menjadi teroris di mabes polri. Tetapi gagal. Zakiah Aini (ZA) namanya.
Sebenarnya merupakan kegagalan yang menguntungkan bagi seluruh rakyat Indonesia. Karena gerakan teroris tidak boleh memiliki waktu untuk sukses. Pastilah semua aparat keamanan di Indonesia melakukan siaga.
Melihat biodata ZA, sulit untuk tidak mengatakan bahwa ada titik-titik yang salah dalam dunia pendidikan. Dimana letak kesalahan pendidikan perempuan, yang akhir-akhir ini mengakibatkan adanya beberapa perempuan terpapar keberanian melakukan terorisme?
Perempuan pada dasarnya merupakan seorang yang lebih memilih memiliki perilaku tenang, dan lebih senang tinggal di rumah. Demikian pula ZA yang tergolong kelompok millenial, melakukan teror dengan gaya yang disebut lone wolf, seorang diri.
Dengan adanya unggahan bendera ISIS di medsosnya, berarti ZA dipengaruhi oleh idiologi ISIS. Sebelum melakukan teror ZA berpamitan di grup WA keluarga, bahkan meninggalkan surat wasiat.
Dari bacaan.
Pendidikan tidak dimulai dengan tiba-tiba dalam waktu singkat, bahkan dari sejak masa kanak-kanak. Baru-baru ini, sebagai seorang nenek yang perempuan berniat membacakan cerita untuk cucu yang kebetulan perempuan juga.
Dipilihnya buku dengan judul yang menunjukkan kasih sayang terhadap bunda. Ternyata isi buku yang judulnya mengarah kepada ajaran baik tentang agama, bisa menakutkan.
Dalam buku tersebut, menceritakan aneka kenakalan terhadap bunda yang dikategorikan berdosa. Padahal kenyataan, seorang bunda akan selalu sayang terhadap anak-anaknya.
Sebaiknya isi bacaan menceritakan bagaimana berbuat baik kepada bunda, bukan hanya menuduhkan itu atau ini adalah dosa terhadap bunda.
Dari pernikahan.