Istilah ghosting saat ini menjadi populer. Dan ditawarkan sebagai label di Kompasiana. Katanya kena ghosting itu, kalau sedang sayang-sayangnya eh dia hilang tak ada kabarnya.
Ghost sendiri artinya adalah hantu. Kalau bisa menggeremet hilang, tentunya bisa menggeremet datang. Hilang dan datangnya tidak disangka-sangka, dan tidak menjadi harapan.
Tak disangka dan tak menjadi harapan siapa?
Tentunya mereka yang menamakan dirinya menjadi korban ghosting.
Ada korban ghosting, menandakan ada yang melakukan ghosting. Biasanya seseorang dikatakan melakukan ghosting, kalau melakukan perbuatan yang mengejutkan. Suatu perbuatan yang bukan sangat berbeda dengan kegiatan yang sehari-harinya, menjadi buruk menurut korban ghosting.
Seseorang melakukan ghosting, karena adanya godaan. Tentunya merupakan godaan yang buruk, 3 godaan besar yang akan membuat seseorang melakukan ghosting.
Pertama. Adanya godaan perempuan, yang sekarang sekarang membuat istilah ghosting menjadi viral.
Lelaki yang meninggalkan perempuan yang telah menjadi pacar dengan tanpa alasan. Entah karena takut, atau yang lain-lain. Tetapi kepergiannya tanpa pemberitahuan, pergi layaknya ghost.
Lelaki yang melakukan ghosting terhadap pacar, biasanya karena adanya godaan dari perempuan lain.
Walau tanpa data, dengan pengamatan sepintas saja. Para lelaki yang suka melakukan ghosting, biasanya pengecut. Karena kalau tidak pengecut, pasti bicara baik-baik tidak menjadi ghost.
Nah, itulah yang menyebabkan mereka tak akan berani melakukan ghosting tanpa ada cadangan pengganti terlebih dahulu.