Pada zaman dahulu, hidup keluarga angsa yang bersahabat dengan keluarga katak. Mereka hidup damai, dengan lingkungan yang tertata rapi. Tak ada bencana banjir, tak ada musibah demam berdarah dan tak ada ular yang menakutkan berkeliaran.
Angsa cantik, bulu putihnya bagaikan jubah raja atau ratu. Sedangkan katak sering bersedih, mengapa tubuhnya tak seindah angsa. Kulit buduk seakan tak pernah mandi, padahal katak sering dan lama sekali bila mandi. Katak adalah amfibia, binatang yang hidup di darat dan di air.
Bila musim hujan tiba, katak bisa sepanjang sehari mandi berkali-kali. Bertelur pun katak di dalam air, sedangkan angsa hanya masuk ke air bila sedang ingin berenang.
"Sudahlah Katty, jangan bersedih terus," kata seekor anak angsa kepada sahabatnya, anak katak yang benama Katty.
"Baiklah Akun, mari bergembira menyambut datangnya musim hujan," jawab Katty kepada Akun seekor anak angsa yang berwarna kuning.
Lain dengan bapak dan emaknya, Akun si anak angsa bulunya berwarna kuning ceria. Nanti bila telah menjadi angsa dewasa bulunya akan berwarna putih megah bagaikan jubah raja atau ratu, tergantung jantan atau betina.
Mereka sudah terbiasa bermain dengan guyuran air hujan, baik yang deras, sedang atau gerimis kecil saja.
"Wah, mau kemana Akun? tanya Katty melihat Akun yang cantik rapi mengenakan sepatu.