Lihat ke Halaman Asli

Rini DST

TERVERIFIKASI

Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Kisah tentang Nasi Hainan Berselimut

Diperbarui: 24 Desember 2020   17:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nasi Hainan ayam dan telur. Desain menggunakan Canva, oleh Rini DST.

"Nini sedang mengocok apa?" tanya Laras sambil masuk ke dapur pada suatu hari.

Kisah yang terjadi sekitar hampir setahun yang lalu, mengingatkan Nini kepada Laras. Maklum sejak masa pandemi covid-19, nini belum pernah berjumpa cucu yang disayangi.

"Sedang mengocok telur, neng,"jawab nini kepada Laras. 

"Mengocok telur untuk apa?" tanya Laras, cucu nini yang selalu ingin tahu.

"Untuk selimut," kata nini sambil tertawa.

"Waduh, siapa yang mau pakai selimut dari telur ya?" tanya Laras sambil tertawa juga. 

Nini sedang mengocok telur untuk membuat telur dadar. Ada 5 orang di rumah, jadi nini akan membuat 5 lembar telur dadar. Seperti biasa setiap 1 butir telur ayam dikocok di sebuah mangkok, diberi sedikit garam dan irisan daun bawang. 

Ada 2 telur dadar yang pedas, 2 yang sedang dan 1 yang tidak pedas. Yang pedas menggunakan 4 cengek, yang sedang menggunakan 2 cengek. Nantinya yang pedas untuk engki dan ayah Laras, yang sedang buat nini dan ibu Laras. Yang tidak pedas tanpa cengek sama sekali, buat Laras.

"Kenapa yang pedas harus 4 cengek, dan yang sedang harus 2 cengek? tanya Laras sambil menghitung cengek yang sedang disiapkan oleh nini, "Kenapa tidak 3 cengek saja ni?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline