Lihat ke Halaman Asli

Misteri Kala #31

Diperbarui: 24 September 2018   15:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ra! Bangun!" teriak Galuh. Dia terus meronta berusaha membangunkan Rasya. Entah kekuatan dari mana, Galuh bergerak terus dan berhasil melonggarkan ikatan di tangannya. Secepat kilat dia melepaskan ikatan di kakinya dan berbalik arah membangunkan Rasya di belakangnya.

"Setop. Aku bilang berhenti!" larang pria itu.

Galuh sama sekali tak menggubrisnya. Diabaikannya ancaman pria tua itu dan segera melepas ikatan tali di tangan Rasya dan segera membawanya keluar.

"Urus saja adikmu itu. Dan jangan kembali ke rumah ini!"

Galuh menggendong Rasya keluar. Tubuhnya sangat lemah. Tak ada beda dengan Galuh, secara fisik keduanya lemah. Dua hari dalam sekapan tanpa asupan makan dan minum.

Tepat di pintu rumah yang terbuka, ada Hamam dan Dewi berdiri di sana.

"Astagfirullah, Mbak Rasya!" Dewi panik melihat Rasya terkulai lemah. Demikian juga Galuh.

"Saya cari mobil. Bertahan, Mas!"

Hamam lari kencang. Sementara Dewi memegangi telapak tangan Rasya yang pucat. Bibirnya kering.

"Ra ... bertahan, Ra," bisik Galuh di telinganya.

Tak berapa lama Hamam kembali dengan sebuah mobil, Galuh menguatkan diri menggendong sampai mobil. Setelah Rasya terbaring, Galuh terkulai dan pingsan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline