Lihat ke Halaman Asli

Misteri Kala #08

Diperbarui: 30 Agustus 2018   12:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ayo! Kita duduk menunggu pagi, biar aman kamu sampai ke rumah."

Aku hanya menurut saja dan duduk di kursi tunggu setasiun Jenar. Sekitar satu jam lagi azan subuh berkumandang. Selepas salat subuh, aku harus melanjutkan perjalananku untuk sampai ke dusun Jenar Kidul, sekitar tengah hari aku baru sampai di sana. Hanya ada ojek untuk sampai di dusun yang kabarnya memiliki peninggalan kebudayaan.

"Bapak sepertinya paham daerah ini," tanyaku.

Kakek itu mengetatkan jaket lusuh yang dipakai sembari menghela napas beratnya.

"Nanti kamu juga akan tahu siapa saya," ucapnya ringan.

Aku hanya mengangguk pelan menahan kesalku. Kakek di sisiku ini banyak menyimpan misteri.

"Di dusun Kauman ada masjid peninggalan Sunan Kalijaga."

Aku mulai menyimak penjelasannya. Dan larut dalam ceritanya tentang Masjid Tiban. Sesekali aku bertanya tentang masjid peninggaan sejarah.

"Syeh Siti Jenar."

"Kamu masih ingat?"

Aku mengangguk. Kakek itu pun melanjutkan ceritanya. Dan aku kembali terikat dengan semua cerita sejarah darinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline