Lihat ke Halaman Asli

Mengukur dengan Penggarismu

Diperbarui: 14 Oktober 2017   01:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                

Sahabat Nabi, Umar bin Khaththab berpesan : 'Didiklah anak-anakmu, karena mereka akan hidup pada zaman yang berbeda dengan zamanmu'.Mendidik anak-anak zaman now yang berbeda dengan zaman kita para orangtuanya.

Zaman now dengan generasi Z di dalamnya. Dengan kekhasan yang dimiliki generasi satu ini. Agus Sampurno dalam kesempatan memberikan materi diklat mengatakan, generasi Z adalah generasi yang lahir sebagai penikmat keajaiban teknologi setelah kemunculan internet.

Kemajuan teknologi yang menyertai kelahiran generasi ini membawa banyak perubahan. Yang pasti dan terlihat jelas adalah generasi ini adalah generasi yang terlalu asyik dengan teknologi. Perkembangan teknologi informasi yang demikian kencang, canggih dan spektakuler. Tidak heran jika pemikiran generasi ini juga open mind. Terbuka dan sangat berwawasan luas. Mereka pandai berhemat dan mudah berkompromi.

Saya ingin merangkum perangai generasi Z menurut pengamatan saya terhadap anak dan keponakan saya. Anak sekarang bebas mengemukakan pendapatnya bahkan 'berani' protes jika ada hal di luar keinginannya. Ini berbeda dengan saya yang dulu. Dahulu saya tidak berani melawan semua titah orangtua. Tidak berani membantah. Takut dengan bayang-bayang kata 'anak durhaka'.

Perbedaan yang minimal dimiliki generasi Z :

  • Cara belajar,
  • Disiplin,
  • Kemandirian

Lihatlah gaya belajar generasi ini. Medianya digital. Diakses dengan mudah melalui perangkat elektronik mereka. Cara belajar yang 'longgar', santai dan bebas. Menjadikan mereka kurang disiplin. Bagaimana dengan kemandirian mereka? Dengan smartphone dan familinya mereka menjadi sangat mandiri. Dan percaya diri.

Berdiri disebelah generasi Z adalah langkah bijak menemaninya menghadapi zamannya. Memberikan teladan juga memberinya motivasi. Biarkan mereka mengukur tingkat keberhasilannya dengan penggaris mereka. Bukan penggaris kita orangtua.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline