Lihat ke Halaman Asli

Tahta

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Tantangan terberat Pejabat adalah harta, tahta dan wanita. Inilah kerikil yang selalu membuat orang-orang hebat ini jatuh, terpleset karena harta, tahta dan wanita. Saya tidak akan membahas dari harta dan wanita tetapi lebih membahas dengan Tahta, apakah hakikat dari tahta?


Tahta merupakan penguasa hati. Hakikat tahta adalah penguasaan terhadap hati orang lain sehingga tunduk kepadanya karena tahtanya, dan memujinya dengan ucapan serta berusaha memenuhi segala keinginannya sesuai perintahnya. Seperti harta, maknanya adalah kepemilikan kedudukan demi mencapai tujuan-tujuannya. Hanya saja, tahta lebih diminati dibandingkan harta, karena bisa mendatangkan harta dan kekayaan.


Dengan tahta, orang akan lebih mudah untuk meraup harta kekayaan, tetapi belum tentu dengan kekayaan seseorang dapat meraih tahta secara mudah.


Tahta dapat menimbulkan kewenangan atau kekuasaan yang dapat digunakan dengan salah atau disalahgunakan demi keuntungan atau pendapat yang berlimpah ruah, walaupun pekerjaan yang dilakukan itu mulia dan besar jasanya bagi hidup dan kehidupan manusia.


Ini hanya sebuah tulisan yang diamati dari pilihan kehidupan, karena kehidupan selalu menawarkan pilihan dengan rasa manis dan pahitnya. Senantiasa ada tempat dan panggilan bagi setiap Pejabat yang mau berpikir dan berbuat, dengan kejujuran, kedewasaan, dan keutuhan.


Dalam Kelebihan atau kekurangan, dalam kekayaan atau kemiskinan, dalam senang ataupun susah, dalam sakit ataupun sehat, kita menjalani kehidupan yang harus selalu disyukuri.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline