Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat saja, tetapi juga mempengaruhi perekonomian, pendidikan dan kehidupan sosial dimasyarakat. Sejak awal pandemi hingga saat ini banyak karyawan yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), akibatnya angka pengangguran di Indonesia mengalami peningkatan. Pandemi yang belum selesai memberikan banyak pelajaran bagi kita untuk terus menjalani kehidupan meski di tengah hambatan dan tantangan,dengan adanya mobilitas masyarakat yang terus meningkat sebagai bahan bakar penggerak bagi roda perekonomian Indonesia untuk terus maju.
Pandemi Covid-19 telah membawa dampak yang signifikan terhadap perekonomian dunia termasuk Indonesia. Berbagai perubahan drastis dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat telah mengubah interaksi jual-beli di pasar bahkan beberapa industri mengalami keterpurukan yang sangat dalam, beberapa lainnya mendapat mendapat keuntungan dari musibah yang terjadi, namun secara keseluruhan perekonomian Indonesia telah mengalami kontraksi yang cukup menakutkan. Oleh karena itu, Berbagai strategi sudah dan akan diterapkan untuk mencoba membangkitkan perekonomian sekaligus tetap mempertahankan tingkat kesehatan publik.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa tingkat pengangguran Februari 2022 adalah 8,40 juta penduduk. Dibandingkan jumlah pada Febuari tahun lalu, maka angkanya menurun sekitar 350 ribu lebih. Sedangkan jika dibandingkan dengan jumlah pada Agustus tahun lalu, penurunannya sekitar 700 ribuan orang. Dengan begitu, apabila di bandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya Indonesia telah berhasil melewati permasalahan perekonomian mengenai pengangguran yang disebabkan oleh pandemi ini.
Telah kita ketahui pasca Pandemi pemerintah Indonesia mengeluarkan berbagai kebijakan guna mengurangi rantai penyebaran pandemi Covid-19 namun kebijakan ini menyebabkan berkurangnya jumlah konsumsi Rumah Tangga (RT) dan konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) padahal kedua konsumsi ini sangat memberi pengaruh atas kontraksi pada Produk Domestik Bruto (PDB).
Peran Masyarakat tentu sangat dibutuhkan dalam Pemulihan Ekonomi ini, salah satunya penggerak ekonomi nasional adalah konsumsi dalam negeri, semakin banyak konsumsi maka ekonomi akan bergerak. Konsumsi sangat terkait dengan daya beli masyarakat. Oleh sebab itu, Pemerintah telah mengalokasi anggaran sebesar Rp172,1 triliun untuk mendorong konsumsi/kemampuan daya beli masyarakat. Dana tersebut disalurkan melalui Bantuan Langsung Tunai, Kartu Pra Kerja, pembebasan listrik dan lain-lain. Pemerintah juga mendorong konsumsi kementerian/Lembaga/pemerintah daerah melalui percepatan realisasi APBN/APBD dan Konsumsi juga diarahkan untuk produk dalam negeri sehingga memberikan multiplier effects yang signifikan.
Tentunya untuk mencapai tujuan di atas pemerintah harus memeiliki kebijakan yang tepat, terdapat 3 (tiga) kebijakan yang dilakukan Pemerintah yaitu peningkatan konsumsi dalam negeri, peningkatan aktivitas dunia usaha serta menjaga stabilitasi ekonomi dan ekpansi moneter. Kebijakan tersebut dilaksanakan secara bersamaan dengan sinergy antara pemegang kebijakan fiskal, pemegang kebijakan moneter dan institusi terkait. Dengan adanya kebijakan yang jelas diharapkan pemerintah dapat mewujudkan keinginan para Masyarakat.
Dilansir dari siaran Pers dengan tema "Miliki Dampak Yang Signifikan Dalam Pemulihan Ekonomi, Pemerintah Ungkap Peran Penting Presidensi G20 Indonesia", Senin (03/10/2022). "Pemerintah terus melakukan strategi dan kebijakan utama dalam penanganan pandemi, yakni dengan koordinasi kebijakan fiskal sebagai shock absorber termasuk melanjutkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 455,6 triliun yang berfokus pada penanganan kesehatan, perlindungan masyarakat, dan penguatan pemulihan ekonomi. Salah satu capain Pemerintah dalam dua tahun terakhir di bidang ekonomi adalah berhasil menahan kontraksi ekonomi di tahun 2020 yang hanya sebesar -2,07% year on year (yoy) dan ini menjadikan Indonesia menempati peringkat ke-4 di antara negara G20".
Pandemi yang belum selesai memberikan banyak pelajaran bagi kta untuk terus menjalani kehidupan meski di tengah hambatan dan tantangan. Oleh sebab itu, pemerintah harus terus melakukan upaya pemulihan terhadap perekonomian di Indonesia dalam berbagai aspek seperti kebijakan fiskal dan moneter, semua kebijakan yang telah dirancang oleh Pemerintah tentunya memiliki tujuan agar output pendapatan pada PDB dapat kembali seperti awal dan mengalami peningkatan, tidak hanya itu tujuan lain adalah agar Indonesia mengalami inflasi kembali dan tingkat pengangguran berkurang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H