Lihat ke Halaman Asli

Rini

Hi there!

Lulusnya Pejuang Skripsi Online 2020

Diperbarui: 18 Januari 2021   14:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kadang kakinya letih melangkah. Tangannya pegal mengurat. Tapi hati tidak pernah berhenti bertekad. Hari ini buat kita lebih kuat (Quotes by NKCTHI). Selamat Tahun Baru sobat kompasiana! Pada akhirnya berhasil melewati tahun 2020 dengan sekuat tenaga yang penuh suka dan duka. Tahun 2020 buat kita lebih kuat menjalani tahun berikutnya. Tetap semangat ya.

Hola! Menyambut tahun 2021 ini berbeda dengan tahun sebelumnya, lebih sederhana dan penuh makna. Tidak semua wilayah merayakan pesta kembang api dan acara tengah malam. Masih bersama dengan keluarga dan kerabat yang lengkap menjadi sebuah hal yang berharga.

Tepat Desember 2020 akhirnya saya berhasil melaksanakan ujian skripsi online dan dinyatakan lulus. Pada artikel sebelumnya saya menceritakan perjuangan bimbingan online yang tidak mudah, pergantian dosbing di tengah jalan dll jadi pembelajaran bagi saya. Terima kasih atas dukungan teman-teman semua. Adapun satu kejadian yang akan selalu saya ingat. 

Begini ceritanya, ujian online pada kampus saya diadakan setiap bulannya bagi mahasiswa yang telah dianggap layak. Sistem ujian mahasiswa dilakukan melalui zoom sesuai dengan nomor urut pada waktu dan jam yang telah ditentukan oleh koordinator skripsi. Desember kemarin menjadi jadwal ujian dengan peserta mahasiswa terbanyak. Jadwal ujian dibagi dalam dua hari, dimulai pukul 7 pagi sampai 6 sore. Saya mendapat jam ujian pukul 10.00 pagi, yang bersyukurunya sesuai dengan doa saya yaitu semoga dapat jam ujian yang tidak terlalu pagi dan sore agar tetap kondusif.

Hari ujianpun tiba, saya standby pukul 07.00 untuk cek sinyal, laptop dan materi yang akan dipresentasikan. Sebagai mahasiswa perantau, saya melakukan ujian di kos. Tiba-tiba datang dua ibu-ibu yang biasa dipanggil oleh pemilik kos untuk memotong rumput di taman.

Fyi kos saya bukan seperti rumah kos-kosan tapi mirip dengan wisma ruang terbuka penuh taman-taman. Pukul 07.30 pagi ibu tersebut siap memotong rumput dengan mesin pemotong. Sedangkan saya harus ujian pukul 10, butuh ketenangan tanpa suara bising.

Cukup panik karna takut akan mengganggu jalannya ujian. Kemudian saya keluar taman dan bicara dengan ibu tersebut bahwa saya minta tolong untuk menghentikan mesin pada pukul 10. Ibu tersebut menjawab oke dan akan memotong rumput dari sekarang.

Next adalah upaya menenangkan diri dan enjoy, apapun yang terjadi biarlah terjadi dan tugas saya adalah menghadapi. Tidak lagi memikirkan mesin pemotong rumput tersebut namun fokus pada urutan maju ujian. Ujian dimulai, presentasi yang tergolong cepat, sesi tanya jawab pada dosen penguji dengan bahasan seperti diskusi.

Legaaa dan terharu karna dapat melaksanakan ujian dengan lancar. Eits tapi tunggu sebentar, mesin pemotong rumput di pagi tadi tidak terdengar. Saya keluar kamar dan memberitahukan ibu-ibu tersebut bahwa jika ingin memotong rumput dengan mesin sampai sore tidak apa-apa karna sudah selesai. 

Ternyata ibunya menjawab bahwa mesin pemotongnya mati, tidak bisa digunakan. Posisi disitu ada bapak kos yang sedang memperbaiki mesin tersebut dan 5 menit kemudian mesin nyala, bisa digunakan. Wow! jadi kepanikan, kegelisahan pada mesin sebelum ujian itu tidak terjadi. Hal yang mungkin sederhana tapi jadi sesuatu yang berarti bagi saya. Lagi lagi bersyukur bahwa Pencipta menyertai awal hingga akhir perkuliahan ini. God is in control.

Semangat buat setiap pejuang skripsi, yakin bahwa kamu bisa menghadapinya. Tahun 2021 ini semoga banyak mimpi yang disegerakan, banyak lampu redup yang dinyalakan, selamat merakit dengan kehidupan yang semakin matang. Once again, Happy New Year, Cheers!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline