Lihat ke Halaman Asli

Nasib Nelayan Tua

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sajak Nelayan Tua

Lelaki itu Nelayan tua mengeja hari mengusap wajah membisik kalimat lirih maaf pada seluruh sanak Dia kenang karang garang menunggu waktu tenggang berjalan langkah terseok duduk diam merendam kaki kecil tangan tak lagi menebar jala Hangat mentari hangat air sepanjang pesisir Nyiur nyiur memanggil meneduhkan mata cekung menghitam Pulanglah pulang suara desir angin ! meraup ikan, menggulung ombak adalah sakit yang mengiris Pulanglah pulang suara riak ombak ! menyimpan sepinggan duka mengering adalah isak tangis Pulanglah pulang suara langkah kaki berpasir ! memejam mata tertidur panjang adalah mimpi yang menipis Tapi pulang adalah jalan 23 Maret 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline