Bismillahirrahmanirrahim
Hallo readers, gimana kabar kalian hari ini? Semoga senantiasa dalam lindungan Allah SWT. Kali ini writer akan membahas topik tentang bagaimana teknologi memengaruhi kesehatan mental kita di era digital. Saat ini, kita sudah memasuki era digital ke-4 atau disebut juga sebagai era revolusi industri 4.0. Era ini ditandai dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, seperti internet of things (IoT), kecerdasan buatan (AI), big data, dan teknologi blockchain. Era digital ke-4 ini memiliki pengaruh yang signifikan pada kehidupan manusia dan industri di seluruh dunia. Hal ini telah mengubah cara kita bekerja, berinteraksi, dan bahkan berpikir.
Readers, ternyata perkembangan teknologi tidak selalu memberikan dampak positive untuk kehidupan kita perkembangan teknologi juga memberikan dampak negatif untuk mental healthy kita. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Royal Society for Public Health di Inggris menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan dapat memperburuk kesehatan mental remaja dan orang dewasa muda.
Studi ini menunjukkan bahwa penggunaan media sosial dapat menyebabkan masalah seperti kecemasan, depresi, ketidaknyamanan sosial, gangguan tidur, dan perasaan tidak berharga.
Selain itu menurut Studi yang dilakukan oleh University of Pittsburgh menunjukkan bahwa penggunaan media sosial dapat menyebabkan perubahan emosional yang negatif dan memperburuk gejala depresi dan kecemasan. Studi ini menemukan bahwa pengguna media sosial yang sering terpapar informasi negatif lebih cenderung mengalami perubahan emosi yang negatif dan perasaan kesepian. Berikut adalah beberapa pengaruh media sosial terhadap kesehatan mental:
- Kecanduan: Media sosial bisa menjadi candu, dan penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan perasaan yang intens untuk terus kembali ke platform tersebut. Kecanduan media sosial bisa menjadi masalah serius, mengganggu pekerjaan dan hubungan sosial, dan bahkan dapat menyebabkan depresi dan kecemasan. Orang yang mengalami kecanduan media sosial juga dapat mengalami gangguan tidur, penurunan produktivitas, dan merasa stres.
- Gangguan mental: Media sosial juga bisa menjadi penyebab gangguan mental, seperti depresi, kecemasan, dan gangguan makan. Penggunaan media sosial yang terus-menerus dapat memperburuk perasaan negatif dan memperkuat perasaan yang tidak sehat. Terkadang, media sosial bisa menjadi lingkungan yang sangat beracun, dengan banyak konten yang menggambarkan citra tubuh yang tidak sehat atau bahkan mengharuskan pengguna untuk memenuhi standar yang tidak realistis. Selain itu, penggunaan media sosial yang berlebihan juga bisa menjadi faktor yang memperburuk masalah kesehatan mental yang sudah ada.
- Perasaan kurang berharga: Media sosial juga dapat memperkuat perasaan kurang berharga dan merasa tidak dihargai. Terkadang, melihat orang lain memposting tentang kehidupan mereka yang tampak sempurna dapat membuat orang merasa rendah diri dan tidak puas dengan diri sendiri. Terlalu sering melihat orang lain yang tampak sukses, bahagia, atau populer di media sosial juga bisa membuat seseorang merasa seperti mereka tidak mencapai apa pun dalam hidup mereka.
- Ketidakpastian dan kecemasan: Media sosial seringkali memperkuat rasa ketidakpastian dan kecemasan dengan menghadirkan berita palsu, kontroversi, dan berita buruk yang beredar dengan cepat. Orang yang terlalu sering terpapar berita negatif di media sosial juga bisa menjadi lebih cemas dan merasa tidak aman dalam hidup mereka. Berita buruk yang dihadirkan secara berulang-ulang juga bisa menjadi faktor yang memperburuk masalah kesehatan mental yang sudah ada.
- Gangguan tidur: Penggunaan media sosial yang berlebihan pada malam hari dapat mengganggu kualitas tidur seseorang. Cahaya biru yang dipancarkan oleh layar bisa mengganggu ritme sirkadian dan menyebabkan insomnia. Kurang tidur bisa menyebabkan masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan bahkan kecanduan.
Meskipun riset menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan dapat memperburuk kesehatan mental, penting untuk diingat bahwa penggunaan media sosial yang sehat dan terukur dapat memiliki manfaat sosial dan psikologis. Sekarang writer akan berbagi tips menggunakan media sosial secara sehat. Berikut beberapa tips untuk menggunakan media sosial secara sehat:
- Tetapkan batas waktu yang jelas: Tetapkan batas waktu yang jelas untuk menggunakan media sosial dan usahakan untuk tidak melebihi batas waktu yang sudah ditentukan. Hal ini akan membantu menghindari penggunaan media sosial yang berlebihan.
- Kurangi paparan informasi negatif: Batasi paparan informasi negatif seperti berita buruk dan konten yang berpotensi menyebabkan kecemasan dan depresi. Sebaliknya, usahakan untuk mengikuti akun yang menyediakan konten positif dan inspiratif.
- Fokus pada koneksi sosial yang nyata: Jangan terlalu bergantung pada koneksi sosial online dan usahakan untuk membina hubungan sosial di dunia nyata. Bertemu dengan teman-teman, keluarga, atau anggota komunitas yang memiliki minat yang sama dapat membantu mengurangi kesepian dan meningkatkan kesehatan mental.
- Jangan membandingkan diri dengan orang lain: Jangan terlalu fokus pada kehidupan orang lain dan mengukur kesuksesan dan kebahagiaan Anda berdasarkan apa yang terlihat di media sosial. Ingatlah bahwa banyak orang memilih untuk menampilkan sisi terbaik dari hidup mereka di media sosial, sehingga tidak selalu merefleksikan realitas yang sebenarnya.
- Batasi penggunaan media sosial sebelum tidur: Hindari penggunaan media sosial sebelum tidur karena dapat mengganggu kualitas tidur dan memperburuk kesehatan mental. Sebaliknya, luangkan waktu untuk bersantai, membaca buku, atau melakukan aktivitas lain yang membantu Anda bersantai sebelum tidur.
Dengan mengikuti tips di atas, readers dapat menggunakan media sosial secara sehat dan meminimalkan dampak negatif yang mungkin terjadi pada kesehatan mental.
Mengurangi dampak negatif media sosial terhadap kesehatan mental bisa dilakukan dengan mengatur penggunaan media sosial dan mencari cara untuk mengelola perasaan yang muncul saat terpapar media sosial. Selain itu, penting untuk mencari dukungan dan berbicara dengan ahli kesehatan mental jika merasa kesulitan mengatasi masalah yang mungkin terjadi pada kesehatan mental kita.
Jika kita terus-menerus menghabiskan waktu kita untuk mengejar likes, komentar, dan perhatian di media sosial, kita akan kehilangan esensi dari hidup kita. Kita akan kehilangan momen berharga dengan orang-orang yang paling kita cintai, kita akan kehilangan kesempatan untuk mengembangkan kreativitas kita, dan kita akan kehilangan kesempatan untuk benar-benar mengeksplorasi potensi kita sebagai manusia. Jangan biarkan kecanduan media sosial menghancurkan potensi hidup kita. Dapatkan kembali kendali atas hidup kita, dan jadilah diri sendiri yang sejati dalam dunia nyata."
Semoga tulisan diatas bermanfaat, yukkk mulai hidup lebih SEHAT dengan menggunakan media sosial secara bijak. Terimakasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H