Lihat ke Halaman Asli

Rini Annisyah Br Ginting

Mahasiswa Pendidikan Kimia

Gerakan Pemberian ASI Eksklusif yang Dilanjutkan hingga Anak Berusia 2 Tahun

Diperbarui: 22 November 2021   22:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Tinjauan Dari Sisi Spiritual Dan Sains

Air susu ibu atau ASI merupakan nutrisi yang sangat penting bagi bayi sejak bayi dilahirkan hingga bayi berumur dua tahun. Pemberian ASI secara eksklusif sangat dianjurkan karena hingga saat ini tidak ada susu formula yang dapat menyamai keuntungan ASI dalam mendukung tumbuh kembang bayi secara optimal.

Dalam bahasa Arab kata menusui berasal dari kata ar-raḍa’ah yang berarti isapan susu, baik isapan susu manusia maupun susu binatang. Secara etimologis tidak dipersyaratkan bahwa yang disusui itu (ar-raḍi’) berupa bayi atau bukan. Allah SWT telah memerintahkan agar seorang ibu menyusui anaknya sampai berusia dua tahun. Ayat-ayat tentang menyusui dalam Al-Qur’an terdapat dalam berbagai ragam dan kalimat mencapai sekitar 10 ayat dalam 5 surat. Di antaranya Q.S. Al-Hajj, Q.S. At-Thalaq, Q.S. An-Nisa, Q.S. Al-Baqarah, dan Q.S. Al-Qasas. Namun konsep arraḍa’ah dalam Al-Qur’an diuraikan dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 233, Q.S. Luqman ayat 14, dan Q.S. Al-Ahqaf ayat 15.

Ayat Q.S. Al-Baqarah ayat 233 dan Q.S. Luqman ayat 14 menyebutkan bahwa dua tahun adalah lama waktu yang disarankan kepada ibu untuk menyusui bayinya. Pada ayat selanjutnya Q.S. Al-Ahqaf ayat 15 disebutkan bahwa jumlah total masa dalam kandungan dan masa menyusui bayinya adalah 30 bulan. Apabila usia kandungan adalah sembilan bulan maka masa pemberian ASI ekslusif sebaiknya adalah 21 bulan. Dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa seorang ank haruslah disusui selama dua tahun sebagai wujud kasih sayang yang tidak rela membiarkan ankanya disusui oleh sapi, kambing, kuda atau keledai.

ASI merupakan makanan dan minuman pokok yang hanya boleh dikonsumsi oleh bayi yang baru lahir dan diberikan secara cepat dan sedini mungkin setelah kelahiran (1 jam setelah lahir).  Dan dianjurkan untuk memberikan ASI kepada bayi sesering mungkin sesuai keiinginan bayi (on demand), atau sesuai keiinginan ibu (jika payudara terasa penuh), atau sesuai kebutuhan bayi yaitu setiap dua-tiga jam (paling sedikit empat jam) sekali. Selama kehamilan dan 730 hari pertama setelah dilahirkan merupakan periode penentuan kualitas kehidupan atau serig disebut dengan periode golden age.

ASI juga sangat berpengaruh, tidak hanya pada perkembangan fisiknya, tapi akhlak dan watak anak juga akan terpengaruh. Hal itu disebabkan air susu ini berasal dari darah ibu yang kemudian dihisap oleh anak, dan itu pulalah yang akan menjadi darah dan daging serta tulang si anak sehingga dlam hal ini. Itulah sebabnya ASI sangat berpengaruh bagi perkembangan akhlak anak dan alasan utama diwajibkannya seorang ibu menyusui anaknya. Bahkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ASI lebih berpengaruh pada akhlak anak dibanding dengan jasmaninya. Seorang ibu sewaktu menyusui anak, ia tidak sekedar menyusui, tetapi dengan penuh perasaan kelembutan, kasih sayang dan belaian.Sehingga perasaan sayang itulah yang akan tumbuh pada diri seorang anak, juga rasa cinta dan kebaikan. Sebaliknya, orang yang tidak pernah mendapatkan kasih sayang seorang ibu, mereka merasakan dirinya terbelenggu, lalu akan timbul karakter yang keras, jahat dan dendam.

Hidayatukkah Ismail (2018) mengatakan bahwa secara ilmiah manfaat ASI yaitu :

Pertama, komposisi ASI bersifat spesifik dan pada setiap ibu, berubah dan berbeda dari waktu ke waktu di sesuaikan dengan kebutuhan bayi saat itu. Berikut adalah beberapa kandungan penting dalam ASI

  • Kolostrum, yaitu cairan encer dan sering berwarna kuning atau jernih yang kaya zat anti infeksi (10-17 kali lebih banyak dari susu matang) dan protein. Kolostrum keluar pada hari pertama hingga hari ketiga. Kolostrum berfungsi untuk membersihkan zat sisa dari saluran pencernaan bayi dan mempersiapkan untuk makanan yang akan datang. Kolostrum merupakan anti bodi yang sangat baik bagi tubuh bayi karena dapat membunuh kuman dalam jumlah besar sehingga dapat mengurangi resiko kematian.
  • Vitamin, ASI banyak mengandung vitamin baik yang dapat larut dalam lemak seperti vitamin A,D,E dan K, maupun vitamin yang dapat larut dalam air seperti vitamin C, asam nicotinic, B12, B1, B2 dan B6.
  • Zat besi, meskipun ASI mengandung sedikit zat besi yaitu sekitar 0,5-1,0 mg/liter, namun bayi yang diberi ASI jarang terkena anemia.
  • Zat anti infeksi, ASI mengandung banyak anti infeksi terhadap berbagai penyakit, seperti penyakit saluran pernafasan atas, diare dan penyakit saluran pencernaan.
  • Laktoferin, terdapat banyak dalam ASI yaitu 1-6 mg/ml, namun zat ini tidak terkandung dalam susu sapi. Zat ini berguna untuk menyerap zat besi dan dari pencernaan sehingga terhindar dari suplai zat besi yang dibutuhkan oleh organisme patogenik.
  • Faktor bifidus, zat ini meningkatkan perutmbuhan bakteri baik dalam usus bayi (Lactobasilus Bifidus) yang melawan pertumbuhan bakteri patogen.
  • Lisozim memiliki kekuatan beberapa ribu kali lebih tinggi dibanding yang terdapat dalam susu sapi yang berguna untuk melawan serangan E.Coli dan Salmonela.
  • Taurin, merupakan asam amino terbanyak kedua dalam ASI dan tidak terdapat dalam susu sapi yangberfungsi untuk menutrisi otak.

Kandungan ASI tersebut tidak akan berkurang hingga dua tahun, karena ASI bersifat menyesuaikan dengan kebutuhan anak. Bahkan penelitian menunjukkan bahwa ASI di tahun kedua memiliki kandungan dan energi yang semakin meningkat. Selain itu, ditahun kedua ASI merupakan sumber lemak dan vitamin A yang tidak tergantikan oleh jenis makanan apapun. Berbagai manfaat menyusui anak terutama ditinjau dari kelengkapan komposisi ASI inilah yang menjadi pertimbangan sebagian ibu ingin menyusui lebih dari dua tahun. Namun, penelitian baru-baru ini yang dilakukan oleh seorang ilmuwan, Benjamin Chaffee, kepada 715 bayi di Brasil, mengungkapkan bahwa, bayi yang menyusui lebih dari dua tahun berpotensi mengalami pembusukan gigi. William Bowen, seorang profesor dari University of Rochester Medical Center, New York mengatakan bahwa hal ini dapat terjadi karena dua hal pertama, kandungan dalam air susu yang berpotensi mendukung terjadinya pembusukan gigi. Kedua, aspek fisik yang terjadi selama menyusui. Hal ini dikarenakan, saat bayi menyusui, giginya takkan tersentuh air liur, yang sebenarnya berfungsi melindungi gigi dari bakteri.

Kedua, Menyusui dapat memberi pengaruh pada psikologi baik ibu maupun anak yang disusui yaitu :

  • Psikologi pada ibu. Setelah melahirkan, ibu mengalami perubahan fisik dan fisiologis yang juga mengakibatkan adanya beberapa perubahan psikisnya. Ia mengalami stimulasi kegembiraan yang luar biasa, menjalani eksplorasi dan asimilasi terhadap bayinya, berada di bawah tekanan untuk dapat menyerap pembelajaran yang diperlukan tentang apa yang harus diketahui dan perawatan untuk bayinya. Begitu juga fenomena yang dikenal dengan post partum blues atau baby blues, yaitu sebuah sekuel umum pasca kelahiran- biasanya terjadi pada 70% wanita. Fenomena ini biasanya dimulai pada beberapa hari setelah kelahiran dan berakhir setelah 10-14 hari. Karakteristik post partum blues melipui menangis, merasa letih pasca melahirkan, gelisah, perubahan alam perasaan, menarik diri, serta reaksi negatif terhadap bayi dan keluarga. Dan dengan menyusui secara langsung terutama sesaat pasca melahirkan (IMD) akan menurunkan tekanan tersebut dan memberikan rasa tenang pada jiwa ibu.
  • Psikologi pada anak. Sentuhan awal atau kontak kulit antara ibu dan bayi pada menit-menit pertama dan beberapa jam setelah kelahiran diketahui akan berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Inilah yang dikenal dengan bounding attachment, yaitu peningkatan hubungan kasih sayang dengan keterkaitan orang tua dan bayi. Bounding attachment ini bersifat unik, spesifik dan bertahan lama. Dampak positifnya bagi psikologi anak adalah anak merasa dicintai, diperhatikan, mempercayai dan menumbuhkan sikap sosial sehingga anak merasa aman dan berani mengadakan eksplorasi. Ikatan ini akan terus-menerus bertambah kuat setiap kali ibu menyusui anaknya, sebab ketika menyusui tidak hanya terjadi kontak kulit tetapi juga kontak mata, dimana ibu dan anak saling pandang. Mendengar dan merespon suara antara orang tua dan anaknya. Selain itu dengan meyusui anak akan mengenali aroma susu ibunya. Kenyataan juga menunjukkan bahwa dengan menyusui, dapat menenangkan anak yang dalam keadaan rewel. Sebagian orang menyangkan bahwa menyusui anak hingga dua tahun atau lebih akan membuat anak menjadi manja dan tidak mandiri. Padahal justru anak pada usia ini dapat menentukan dengan sendirinya kapan mereka akan berhenti menyusui. Sehingga para ibu tidak perlu memaksa untuk terburu-buru menyapih anak

Menurut penelitian anak-anak yang tidak diberikan ASI mempunyai IQ lebih rendah 7-8 poin dibandingkan dengan anak-anak yang diberikan ASI secara ekslusif. Hal ini karena ASI mengandung immunoglobulin sebagai antibodi, rangkaian asam lemak tak jenuh sebagai pertumbuhan dan perkembngan otak anak. ASI juga dapat mempengaruhi perkembangan mental emosional anak melalui kelekatan yang terbentuk lewat menyusui. Kondisi mental emosional pada usia dini dapat mempengaruhi periode perkembangan anak setiap tahunnya. Anak dengan mental emosional yang baik pada usia dini akan mengalami perkembangan yang positif pada tahap berikutnya dan pada akhirnya mereka menjadi generasi penerus bangsa yang sehat secara mental emosional. Sebaliknya anak usia dini yang terganggu perkembangan mental emosionalnya merupakan tanda awal kejahatan pada usia remaja seperti konsumsi alkohol, kecanduan nikotin dan lain sebagainya. Angka kejadian gangguan ental emosional yang dilaporkan di indonesia melalui riset kesehatan dasar (Riskesdas) angka gangguan mental emosional pada usia ≥ 15 tahun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline