Lihat ke Halaman Asli

Rini Afriani

Pendidik

Memperkenalkan Dasar-dasar Tata Bahasa Inggris dengan Metode Substitusi

Diperbarui: 21 Januari 2022   07:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

   Padang (21/01). Tim Pengabdian Masyarakat (PKM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan Universitas Putra Indonesia YPTK Padang memberikan Sosialisasi tentang cara mempelajari Dasar-Dasar Tata Bahasa Inggris dengan Metode Substitusi kepada peserta didik di Pondok Pesantren Darussalam Kabupaten Dharmasraya.

Dalam pelaksanaan kegiatan PKM yang diketuai oleh Asma Alhusna, M.Pd, dan didampingi oleh anggota tim Dwi Megista Putri, M.Pd dan Rini Afriani, M.Pd menyatakan bahwa perlunya metode yang sesuai dengan peserta didik agar tujuan pembelajaran tentang dasar-dasar tata bahasa Inggris dapat tercapai dengan maksimal. Kegiatan PKM ini dilaksanakan secara offline berlangsung pada bulan November 2021.

Pelaksanaan kegiatan PKM ini bertujuan untuk membantu peserta didik pondok pesantren Darussalam Dharmasraya dalam mempelajari dasar-dasar tata bahasa Inggris dengan menggunakan metode substitusi kata pada kalimat sederhana. 

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai umpan balik dari tindakan analisis kebutuhan (need survey) yang telah dilakukan oleh tim pengabdian terhadap peserta didik Pondok Pesantren Darussalam Dharmasraya. 

Kegiatan ini dilaksanakan dengan pertimbangan kurang teralisasinya tuturan bahasa Inggris yang baik dan benar. Dengan teraplikasinya metode subsitusi kata pada kalimat sederhana ini, kegiatan belajar bahasa Inggris tidak hanya dilaksanakan di sekolah akan tetapi dapat diaplikasikan usai sekolah.

Keuntungan utama ialah peserta didik langsung menerapkan pembelajaran pada kegiatan sehari-hari. Kendala yang ditemui adalah peserta didik  menyelesaikan dalam rentang waktu yang lama diakibatkan kurangnya perbendaharan kosakata bahasa Inggris. 

Dengan dilaksanakannya kegiatan ini diharapkan kegelisahan yang dirasakan pihak sekolah bisa teratasi, dan peserta didik lebih termotivasi untuk belajar bahasa Inggris dengan tingkat kesulitan yang berbeda.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline