Oleh : Elita Melani, Rini Syahril Fauziah, dan Siti Rukoyah
Wabah merupakan musibah yang tidak dapat dihindari oleh siapapun. Hingga pada tahun 2020, dunia mengalami suatu masalah yang cukup serius dengan merabahnya wabah penyakit yang menyebar ke seluruh bagian penjuru dunia. Wabah penyakit ini adalah jenis wabah penyakit baru yang disebabkan oleh virus dari golongan coronavirus, yaitu SARS-CoV-2 dan yang kita kenal dengan covid-19 (coronavirus disease 2019). Kasus pertama wabah penyakit ini terjadipada akhir Desember 2019 di kota Wuhan, Cina.
Munculnya virus corona (Covid-19) di Wuhan, Cina sejak Desember 2019, berdampak pada sendi-sendi kehidupan sosial, ekonomi, budaya, pendidikan, dan lainnya di berbagai negara, salah satunya adalah Indonesia. Wabah Covid-19 telah memasuki Indonesia semenjak awal tahun 2020. Tentu saja dengan adanya wabah tersebut berbagai aktivitas masyarakat menjadi terhambat. Hal tersebut tentu berimbas pula pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Lantas apakah perusahaan-perusahan yang ada di Indonesia mengalami dampak dari wabah tersebut? Ya, wabah tersebut sangat berdampak bagi perusahaan yang ada di Indonesia. Salah satunya perusahaan jasa penyedia makanan, PT. Sarimelati Kencana Tbk atau yang sering dikenal dengan Pizza Hut. Dapat kita ketahui, bahwa PT. Sarimelati Kencana Tbk memiliki lebih dari 200 retoran yang tersebar di seluruh Indonesia. Akibat adanya wabah Covid-19 pemerintah mengeluarkan kebijakan baru yaitu PSSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) guna mencegah angka kenaikan pasien Covid-19. Dengan adanya kebijakan tersebut laba dari PT. Sarimelati Kencana Tbk mengalami penurunan.
Pada kuartal pertama, PT. Sarimelati Kencana Tbk mengalami penurunan sebesar 85% menjadi Rp 6,045,470,823 dari Rp 40,179,979,043. Kemudian pada kuartal kedua, PT. Sarimelati Kencana Tbk mengalami penurunan sebesar 89% menjadi Rp 10,475,322,972 dari Rp 99,653,709,688. Dan pada kuartal ketiga pun, PT. Sarimelati Kencana Tbk tetap mengalami penurunan. Yaitu sebesar 106% menjadi Rp -8,628,381,755 dari tahun sebelumnya Rp 149,244,068,399.
Pada kurtal pertama tahun ini, berdasarkan data laporan keuangan, PT. Sarimelati Kencana Tbk mencatatkan penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp 955,640,314,296, naik 5,91% dari tahun sebelumnya Rp 902,285,499,762. Kemudian pada kuartal kedua, PT. Sarimelati Kencana Tbk mengalami penurunan sebesar 6,06% menjadi Rp 1,818,354,492,134 dari tahun sebelumnya Rp 1,935,674,497,733. Dan pada kuartal ketiga pun, PT. Sarimelati Kencana Tbk tetap mengalami penurunan. Yaitu sebesar 9,31% menjadi Rp2,665,681,778,682 dari tahun sebelumnya Rp 2,939,487,873,565.
Selama tahun 2020 ini, laba dari PT. Sarimelati Kencana Tbk mengalami penurunan terus-menerus. Selain dan adanya kebijakan PSBB, pemerintah memberlakukan kebijakan pembatasan operasional kepada sejumlah restoran. Sehingga restoran Pizza hut melakukan pembatasan operasional dengan tidak diperbolehkannya pelanggan makan di restoran dan hanya boleh take away atau delivery service saja. Hal inilah yang menjadi dampak dari turunnya peningkatan laba pada beberapa bulan kebelakang. Namun meskipun demikian dilansir dari CNBC Indonesia, pizza hut berusaha untuk tidak mengurangi jumlah karyawannya dengan melakukan PHK atau karyawan di rumahkan bahkan tidak melakukan pemotongan gaji hingga 50%.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H