Menurut Thurthoen dalam Walgito menjelaskan bahwa sikap adalah gambaran kepribadian seseorang yang terlahir melalui gerakan fisik dan tanggapan pikiran terhadap suatu keadaan atau suatu objek. Menurut UU nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran atau kecakapan yang memiliki standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
Sebagai seorang guru hendaklah dapat menjadi panutan di dalam lingkup sekolah bahkan masyarakat, sikap guru profesional bukan hanya menjadi pengajar yang baik namun harus menjadi motivator bagi para siwa dan mencetak anak didik yang berprestasi. Jadi, sangat penting menjadi guru yang memiliki kemampuan intelektual yang memadai supaya proses mengajar dapat maksimal, disisi lain guru juga harus dapat menanamkan nilai-nilai dasar dalam membangun karakter atau akhlaq anak didik.
Guru dapat mengembangkan sikap profesionalnya dengan cara formal dan nonformal, dengan cara formal dapat ditempuh melelui mengikuti seminar dan kegiatan ilmiah lainnya, sedangkan cara informalnya dapat dilakukan dengan cara menjadi guru yang tidak ketinggalan informasi, mudahnya dapat dilakukan melalui media massa atau media sosial.
Pola tingkahlaku guru dalam memahami, menghayati, serta mengamalkan sikap kemampuan dan sikap profesionalnya. Pola tingkah laku guru yang berhubungan dengan hal itu akan dibicarakan sesuai sasaran sikap profesional keguruan terhadap:
1. Sikap terhadap peraturan perundang-undangan
2. Sikap terhadap oganisasi profesi
3. Sikap terhadap sekolah
4. Sikap terhadap anak didik
5. Sikap terhadap mitra/masyarakat
6. Sikap terhadap orang tua/wali siswa
Menurut saya menjadi seorang pendidik dan pengajar sangatlah sulit, dengan mengemban amanah dan harus dapat menjawab setiap tantangan perkembangan masyarakat, oleh sebab itu sikap profesional memang harus dilatih sejak belum menjadi guru (masih calon guru), supaya sikap profesional dapat menjadi kebiasaan disaat menjabat sebagai guru.
Ini sehingga dapat mewujudkan menjadi guru yang memberikan teladan bukan hanya menjadi guru yang selalu memberi nasehat namun tidak bisa menjadi contoh yang baik untuk ditiru.
Oleh : HEIDIAH WASKITO RINI
Tadris IPS/ FTIK / IAIN JEMBER