Lihat ke Halaman Asli

Suka Duka "Travelling"

Diperbarui: 5 September 2017   17:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mengadakan perjalanan (travelling) memberikan banyak manfaat pertams kita dapat melihat suasana pemandangan yang menarik ataupun pemandangan yang kurang menarik atau bahkan mungkin mengerikan tetap akan memberi kesan kepada minda dan perasan kita.

Kedua jika kita travelling mengikut paket kita akan dapat mengenal kwalitas pelayanan sesuatu syarikat.

Ketiga kita akan dapat mengenali karakter kawan-kawan seperjalanan kita ada yang suka membantu dan mengambil berat kawan yang memerlukan bantuan atau melihat kawan yang hanya mementingkan diri sendiri.

PENGALAMAN PERTAMA.

Tahun 2002 aku berumrah sendirian ikut sebuah syarikat. Paket perjalanan itu 14 hari yang menarkan lawatan 2 hari 2 malam ke Jordan dan 12 hari meliputi lawatan 3 hari di Madinah dan Makkah. 

Kawan-kawan sebiliku ada 3 orang , mereka adalah orang-orang yang telah berusia 60 tahun ke atas. Ada tersedia satu kamar mandi dengan 2 mangkok tandas untuk BAB,  BAK  dan shower. Ya untuk menggunakannya kami harus bergiliran. Aku selalu menggunakannya belakangan untuk menghormati mereka.

Suatu ketika rombongan kami akan ke Tanaim untuk berniat umrah dari sana. Ketika aku telah siap dan turun ke lobi hotel aku telah ditinggalkan mereka. Aku menungu seketika di depan hotel tiba-tiba datang sebuah nis ysng isinya hanya 12 orang, rupanya bis itu akan ke Jakranah yang jaraknya 15 km dari Makkah. Kalau aku menyewa sebuah taksi ke sana aku harus membayar SAR30. Aku dibenarkan naik bis itu. Rupanya ketua rombongan itu orang yang aku kenal, alhamdulillah aku lebih beruntung karena umrah dari Jakranah adalah lebih utama daripads dari Tanaim dan tak bayat pula.

PENGALAMAN KEDUA

Tahun 2014 aku berumrah ikut paket syarikat lain pula. Ala itu umrah langsung turun di bandara Jeddah di kompleks berbumbung kemah. Rombongan kami tiba di kompleks itu waktu Asar. Kami harus menunaikan sholat Asar di kawasan menunggu. Malangnya hanya tersedia satu WC dengan 2 bilik untuk satu pesawat yang separoh penumpangnya adalah wanita. WC itupun tidak tersedia selang air atau ember dengan ciduknya untuk cebok. Terpaksalah aku gunakan botol mineral untuk isi air untuk cebok. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline