Lihat ke Halaman Asli

Surat yang Masih Malu

Diperbarui: 24 Juni 2015   06:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat aku duduk menulis pesan ini, senja masih saja sembunyi. Sedari pagi memang kotaku berselimut mendung. Seperti kamu yang tetap berselimut diam. Di hadapanku ada setuah kopi pait yang siap lebih lama berteman, siap setia di sampingku melihat aku sedang mewarnai namamu di kertas. Sudah berapa banyak tumpukan kertas beserta namamu yang masih malu untuk kukirim ke alamat hatimu, tapi aku tak banyak tau rumahmu.

Tentang kamu yang diam.. Disini aku menertawai diri sendiri karena menunggu orang yang diam. Namun, apa itu salah?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline