Lihat ke Halaman Asli

Rindu Meisyah

Mahasiswa

Kasus Fraud PT Indofarma Tbk

Diperbarui: 17 Januari 2025   16:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Dalam era di mana transparansi dan integritas menjadi landasan penting dalam sektor kesehatan, isu penipuan yang melibatkan PT Indofarma Tbk patut untuk diperhatikan. Meskipun topik ini terkesan serius, penting bagi kita untuk membahasnya dengan cara yang konstruktif dan informatif.

Kasus ini menggambarkan tantangan yang dihadapi oleh industri farmasi dan dampaknya terhadap kepercayaan masyarakat. Mari kita telusuri lebih dalam mengenai fakta-fakta yang ada, serta upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah praktik serupa di masa depan. Dengan pemahaman yang lebih baik, kita semua dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih transparan dan akuntabel. Selamat membaca!

Pertama-tama, kasus fraud di PT Indofarma Tbk dapat dianalisis menggunakan teori Fraud Triangle, yaitu model yang menjelaskan tiga elemen utama yang berkontribusi terhadap terjadinya kecurangan. Model ini diperkenalkan oleh Donald R. Cressey dan mencakup tiga komponen, yaitu Pressure (tekanan), Opportunity (kesempatan), dan Rationalization (rasionalisasi). 

1. Pressure (Tekanan) adalah tekanan atau dorongan orang untuk melakukan kecurangan. Indikator pengukuran pada pressure sehingga mengakibatkan terjadinya kecurangan dalam laporan keuangan adalah Financial Stability (Kestabilan Keuangan) (Handayani et al., 2021).

2. Opportunity (Kesempatan) adalah peluang yang memungkinkan fraud terjadi. Indikator pengukuran pada opportunity sehingga mengakibatkan terjadinya kecurangan dalam laporan keuangan adalah Innefective Monitoring (Pemantauan Tidak Efektif) (Handayani et al., 2021).

3. Rationalization (Rasionalisasi) rasionalisasi atau pembenaran sebelum melakukan kejahatan merupakan bagian yang harus ada dari kejahatan itu sendiri, bahkan merupakan bagian dari motivasi untuk melakukan kejahatan (Handayani et al., 2021).

Dari penjelasan teori diatas dapat kita analisis berdasarkan fraud yang terjadi pada PT. Indofarma Tbk. Maka analisisnya seperti berikut:

  1. Pressure (Tekanan)

Dalam konteks PT Indofarma, tekanan dapat berasal dari berbagai sumber, seperti target kinerja yang tinggi kebutuhan untuk menunjukkan profitabilitas di tengah kondisi keuangan yang sulit atau tekanan dari atasan untuk mencapai hasil tertentu. Tekanan ini sering kali mendorong individu untuk mencari cara-cara tidak etis dalam mencapai tujuan tersebut.

  1. Opportunity (Kesempatan)

Kesempatan untuk melakukan fraud muncul ketika ada kelemahan dalam sistem pengendalian internal perusahaan. Seperti pada PT Indofarma yang pengawasan dan kontrol yang efektif yang masih kurang dapat memberikan ruang bagi individu untuk memanipulasi laporan keuangan tanpa takut terdeteksi. Misalnya, jika tidak ada pemisahan tugas yang jelas atau audit internal yang rutin, maka individu dapat dengan mudah mengubah atau menyembunyikan data keuangan. Ketiadaan pengawasan yang ketat menciptakan lingkungan di mana kecurangan bisa terjadi dengan relatif mudah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline